SELAMAT DATANG DI BLOGG RESMI HALIM SARAGI,semoga Bermamfaat ,Salam Pergerakan !!

Minggu, 29 Januari 2012

PMII Kader Mahasiswa Dinamis

Rabu, 25 Januari 2012 KISARAN-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Asahan-Tanjung Balai melaksanakan Pelatihan Kader Dasar (PKD), yang dilaksanakan tanggal 21-23 Januari 2012 di Aula Dinas Pendidikan Asahan. Pelatihan ini bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang dinamis serta mandiri.
Ketua Panitia Adhit Syahtria Tanjung didampingi Sekretaris Pratiwi Charunnisa kepada METRO, Selasa (24/1) mengatakan, pengkaderan untuk membekali para anggota organisasi dengan wawasan dan pemikiran yang luas sehingga menjadi mahasiswa yang memiliki dinamika dan mandiri.Kader diharapkan juga untuk aktif melanjutkan pergerakan di masa yang akan datang.
“Mahasiswa adalah agen-agen pembaharu dari sekarang dan akan datang, maka pengkaderan bagi PMII suatu kewajiban yang harus dilaksanakan. Jika tidak, maka organisasi dikhawatirkan pakum dan tidak berkesinambungan,” kata Adhit.
 Sementara Biro Kader PMII, Budi Suherman menegaskan, pengkaderan merupakan program yang sudah dicanangkan dalam Konfercab PMII beberapa waktu lalu. Program itu dilaksanakan karena sangat berguna bagi kemajuan organisasi.
“Pengkaderan adalah prioritas utama dan terlebih lagi PMII adalah organisasi kader yang wajib melakukan pengkaderan. Sebab dalam pengkaderan ini akan diperkenalkan kepada peserta berbagai hal dan di dalamnya termasuk ke-PMII- an,ke-Islaman-an dan hal-hal yang berkaitan dengan mahasiswa,” katanya.
Ketua PC PMII Asahan-Tanjung Balai, Halim Saragi menambahkan, pengkaderan  merupakan proses yang  bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu, yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, moral dan sosialnya.
Sehingga, kader dapat membantu orang lain, dan dirinya sendiri untuk memperbaiki keadaan sekarang dan mewujudkan masa depan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita yang diidealkan, nilai-nilai yang diyakini serta misi perjuangan yang diemban. PKD adalah fase kedua penanaman nilai-nilai dan pembentukan militansi mahasiswa untuk menjadi kader PMII.
Dengan mengikuti PKD, secara formal seorang anggota telah sah menjadi kader PMII.
“Secara umum PKD bertujuan membentuk kader mujahid yakni kader militan dan memiliki komitmen terhadap nilai-nilai pergerakan. Untuk seterusnya,  kualifikasi mujahid ditandai bagaimana seorang kader siap untuk memberikan dirinya bagi kepentingan pergerakan,” katanya. (van)

Satlantas Asahan Melakukan Sosialisasi Patuh Lalu Lintas

KISARAN (Berita)Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Asahan bersama mahasiswa mengadakan  kegiatan patuh Lalu Lintas dengan menganjurkan masyarakat memakai Helm Standard dan menyalakan lampu kendaraan, di Jalan  Imam Bonjol-Cokroaminoto atau tepatnya di Simpang Tugu Kisaran, Rabu (26/10)
Menurut Kapolres Asahan, AKBP. Drs.Marzuki,MM, tujuan diadakannya kegiatan ini untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Sebab akhir akhir ini, kebanyakan korban yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas mengalami luka dikepala. Oleh sebab itu, dengan dilakukannya kegiatan ini, pihaknya berharap angka kecelakaan dapat dikurangi.
Sebab angka laka lantas Kabupaten Asahan menduduki urutan ke 4 untuk tingkat Provinsi Sumut, sebahagian besar didominasi kendaraan roda dua, sehingga untuk  mengantisipasi hal itu satlantas dan mahasiswa serta club motor mengumpulkan seribu tandatangan untuk patuh dan disiplin dalam berkendara.
Dalam kegiatan ini juga dibentang spanduk putih kosong untuk tandatangan kesepakatan patuh lalu lintas, dan dirangkai dengan teaterical laka lantas yang tidak patuh lalu lintas dan tidak memakai helm yang dilakukan aktivis mahasiswa.
“Kegiatan seribu tanda tangan ini adalah mengajak masyarakat untuk patuh lalu lintas, karena berdasarkan data akhir Idul Fitri, untuk Asahan peringkat 4 laka lantas dan sebagian besar oleh kendaraan roda dua yang ceroboh, dengan luka di bagian kepala,” ujar Kapolres Asahan, AKBP Marzuki MM, , didampingi  Kasat Lantas, AKP Eko Hartanto, serta  Kepala Biro Perwakilan Waspada Kisaran,Nurkarim Nehe.
Kapolres menambahkan ,  yang paling banyak terjadi di kawan Jalinsum Medan-Rantauprapat yang panjangnya mencapai 120 Km. Oleh sebab itu bersama dinas perhubungan kita bekerja sama dengan memberikan rambu-rambu jalan, dan melakukan patroli rutin di wilayah itu, sedangkan untuk jalan kota Kisaran masih rendah dan di bawah nol persen. Sedangkan untuk klasifikasi umur banyak yang masih usia remaja atau pelajar. “Sekarang kami masih mempelajari siswa yang umurnya di bawah 17 tahun,karena mereka pergi sekolah menggunakan sepeda motor.
Untuk langkah awal kita akan bekerjasama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) untuk  membina mereka sehingga diperbolehkan menggunakan sepeda motor. Hal itu saya kira sangat penting, untuk menekan angka lantas di wilayah hukum Polres Asahan,” ujar Marzuki.
Salah seorang pengendara sepeda motor, Halim Saragih, mengaku senang dengan kegiatan seperti ini. Karena kegiatan yang dilakukan tujuannya semata mata hanya demi keamanan para pengendara.(akm)

Kedatangan Abu Rizal Bakrie Di Asahan Diprotes

Mahasiwa Ngaku Tenda Dirobohkan Kader Golkar
ASAHAN-Kedatangan Ketua Umum Partai Golkar Abu Rizal Bakrie ke Kabupaten Asahan diprotes puluhan aktivis mahasiswa. Aksi tersebut mereka lakukan dengan mendirikan kemah di pinggir jalan lintas atau tepatnya di depan rumah dinas Bupati Asahan, kemarin (18/5). Namun, aksi mahasiswa untuk melakukan aksi menginap di tenda itu coba dihalau kader DPD Golkar Asahan, AH, Rabu (18/5) sore sekira pukul 18.00 WIB.
“Jadi, ketepatan kami tadi kumpul di tenda yang kami dirikan di tepi jalan lintas, persis di seberang rumah Bupati Asahan. Nah tiba-tiba, dia (AH, red) datang bersama rekan-rekannya antara lain Donal Panjaitan, Dodi, Aris, dan beberapa orang lainnya,” kata Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama Asahan Halim Saragih SPdi, didampingi Wiga Haryadi dan Husni Mustofa dari Lingkar Mahasiswa Asahan (LIMA), saat ditemui METRO di Mapolres Asahan tadi malam.
Kedatangan pria yang mengenakan seragam Golkar itu, kata Halim, awalnya dianggap biasa saja oleh mahasiswa. Sampai akhirnya, dengan nada tinggi, AH membentak-bentak mereka dan melontarkan perkataan yang seolah-olah menyesalkan aksi unjuk rasa yang dilakukan mereka. Ketepatan, pada saat itu, sebut Halim, Supriadi berada di tempat itu dan berbincang-bincang dengan para mahasiswa yang sedang melakukan aksi.
“Apa maksud kamu demo-demo? Apa salah ketua umum (Abu Rizal, red)?” kata salah seorang mahasiswa, menirukan perkataan kader golkar itu. Mahasiswa pun lantas mengatakan, aksi tersebut mereka lakukan untuk memprotes kedatangan Abu Rizal Bakrie di Kabupaten Asahan. Usai melontarkan perkataan itu, kata mereka, tiba-tiba AH mengambil sebuah kayu sejenis pelepah kelapa sawit dan langsung mengayunkannya ke lengan kiri Supriadi sembari memaki-maki pria itu. Tak hanya itu. AH, kata mereka, juga mencabut kayu penyangga kemah dan merobohkan kemah yang didirikan mahasiswa yang rencananya akan dipakai sebagai tempat berkemah malam itu.
“Saya nggak tahu apa salah saya. Beliau (AH, red) memukul saya. Dia tanya sambil marah-marah, kenapa saya ada sama adek-adek mahasiswa yang sedang demo ini. Belum dijawab, saya malah dipukulnya. Kalau cerita Golkar, saya juga mantan simpatisan Golkar,” kata Supriadi lantas mengatakan, saat AH melakukan aksinya, rekan-rekannya yang lain seperti Donald Panjaitan dan kawan-kawan hanya diam dan menonton.
Sementara itu sejumlah mahasiswa lainnya yang juga menyaksikan kejadian itu kepada METRO mengatakan, mereka menduga aksi yang dilakukan AH merupakan suruhan dari petinggi Golkar Asahan dengan tujuan mensterilkan Kota Kisaran dari aksi unjuk rasa menolak kedatangan Abu Rizal Bakrie, yang berada di Asahan selama dua hari dalam rangka pelantikan pengurus DPD Golkar Asahan, dan HUT satu abad perkebunan Bakrie Sumatera Plantation (BSP).
Pasalnya, tak lama setelah peristiwa tersebut, iring-iringan Aburizal Bakrie melintas dari tempat itu menuju daerah Bunut, usai melantik pengurus Golkar Asahan.
“Hanya lima menit berselang usai kejadian itu, iring-iringan Aburizal Bakrie lewat. Nah, kita menilai, kemungkinan tindakan dia (AH, red) diduga atas suruhan orang Golkar Asahan,” ujar para mahasiswa diamini Halim dan rekan-rekannya.
Sementara itu Supriadi yang tak terima dengan perlakukan AH, malam itu juga langsung membuat pengaduan ke Mapolres Asahan. AH diadukan oleh Supriadi dengan tuduhan memukulnya dengan pelepah sawit. Selain itu AH juga dilaporkan oleh sejumlah aktivis mahasiswa karena tuduhan perusakan tenda.
Pengaduan Supriadi diterima oleh petugas SPK Aiptu Pardosi dengan nomor Surat Tanda Bukti Laporan: STBL/498/V/2011.
Hingga berita ini diturunkan, Supriadi dan kawan-kawan masih dimintai keterangannya oleh petugas penyidik Brigadir Anwar Sanusi SH di ruang Satreskrim Polres Asahan. Kapolres Asahan AKBP Didiek melalui Pjs Kasatreskrim AKP H Tambunan saat dikonfirmasi, membenarkan pihaknya telah menerima laporan pengaduan korban. “Terima kasih, kita tungu saja proses penyidikan ya,” ujar Tambunan.

Benteng: Saya Belum Tahu

Ketua DPD Golkar Asahan Benteng Panjaitan yang dikonfirmasi via pesan singkat, Rabu (18/5) sekira pukul 20.45 WIB, membenarkan AH adalah kader partainya. Namun, Benteng mengaku belum mengetahui persoalan itu, karena dia sedang mendampingi pengurus DPD Golkar Sumatera Utara. “Sampai saat ini, aku masih bersama dengan DPD Golkar Tingkat 1 Sumatera Utara. Soal masalah itu, aku belum tahu,” kata Benteng, melalui pesan singkatnya, yang diterima METRO.
Terlepas dari pengakuan Ketua Golkar Asahan tersebut, Halim, Supriadi, Wiga Haryadi, dan Husni Mustofa tetap berharap polisi bisa bersikap arif dalam menyikapi persoalan ini dengan melakukan pengusutan hingga persoalan ini tuntas.
Pengusutan dalam artian, mencari tahu siapa dalang di balik aksi yang dilakukan AH terhadap mereka. “Kita minta polisi mengusut tuntas lah,” kata mereka lagi.
Amatan METRO, hingga tadi malam sekira pukul 21.30 WIB, Supriadi, Halim Saragih, Wiga Haryadi dan sejumlah mahasiswa lainnya masih berada di ruangan sentra pelayanan kepolisian (SPK) Mapolres Asahan untuk menyampaikan pengaduan. Sedangkan AH, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi terkait kebenaran tudingan tersebut. Pun demikian dengan Donal Panjaitan, yang diduga tahu kejadian itu, ketika dihubungi ponselnya tidak aktif.
Ical: Jangan Sakiti Rakyat
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie saat melantik pengurus DPD Golkar Kabupaten Asahan menegaskan kepada jajaran partai berlambang pohon beringin tersebut untuk tidak menyakiti hati rakyat. Kata Ical, jika hal itu dilakukan maka rakyat akan menjauh dari Golkar.
“Saya berharap kepada seluruh kader partai yang hadir pada hari ini untuk berbuat demi kepentingan rakyat dan tidak boleh menyakiti hati rakyat. Sebab itu akan dapat menjauhi Partai Golkar dari rakyat,” ujar Ical dalam pidato politiknya.
Diutarakannya, Golkar ke depan harus dapat menyejahterakan rakyat, karena itu merupakan amanah dari partai. Untuk itu diperlukan kader yang tangguh, mandiri dan memiliki komitmen untuk membela kepentingan rakyat. Dalam hal ini, sebut Ical, ke depan kader partai harus diberi pencerahan di desa-desa yang merupakan akar rumput partai. Gunanya agar dapat mengembangkan sayap partai, sehinggan Partai Golkar bisa menjadi pemenang pada pemilu legislatif pada tahun 2014.
Kepada Ketua DPD Partai Golkar Asahan maupun kepada pengurus yang baru dilantik, Ical meminta untuk saling bahu-membahu membesarkan partai. Sebab kesatuan dan kekompakan adalah modal untuk membesarkan partai.
Ditambahkannya, suara Golkar adalah suara rakyat harus benar-benar diimpelementasikan dalam kehidupan berpartai. Artinya, aspirasi rakyat harus diutamakan. Dicontohkannya, tidak serta merta Ketua DPD Golkar kabupaten/kota maupun provinsi yang otomatis menjadi calon bupati/wali kota ataupun gubernur.
Hal itu tidak berlaku bagi Partai Golkar pada pradigma baru ini. Artinya, Golkar akan melakukan survei. Siapa di suatu daerah yang banyak dapat dukungan, maka itu yang akan dijadikan Golkar sebagai calonnya untuk memimpin di daerah tersebut. “Kalau ingin menjadi bupati/wali kota maupun gubernur, maka yang pertama dilihat Golkar apakah seseorang itu disukai rakyat. Sebab suara Gokar adalah suara rakyat,” ulangnya lagi.
Akhirnya Ketua Umum DPP Golkar ini berpesan kepada seluruh kader partai untuk memanfaatkan potensi yang ada. Jika ingin Golkar besar, maka semua potensi harus dimanfaatkan. Acara pelantikan pengurus DPD Golkar Asahan dihadiri PLT Ketua DPD Golkar Sumut Andi Ahmad Dara bersama pengurus lainnya seperti Sekretaris DPD Golkar Sumut Hardi Mulyono, dan pengurus DPP Golkar yang ikut bersama rombongan ketua umum.
Selain itu, Bupati Asahan Drs H taufan Gama Simatupang dan beberapa pejabat Pemkab seperti Sekdakab Drs H Sofyan tampak hadir dalam acara pelantikan pengurus DPD Partai Golkar Asahan yang dirangkai dengan peresmian kantor Partai Golkar Asahan yang barus selesai direhabilitasi. Usai acara pelantikan, Ketua Umum DPP Golkar bersama rombongan meresmikan kantor DPD Golkar Asahan di Jalan Akasia yang baru selesai direhab dari lantai satu menjadi lantai II. (ing/van)
Sumber: metrosiantar.com

ABANG BUPATI ASAHAN GARAP HUTAN LINDUNG

MEDAN – Sejumlah aktivis mahasiswa mendesak Polres Asahan untuk segera mengusut tuntas PT Jaya Baru Pertama (PT JBP) yang telah merugikan keuangan Pemerintah Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Pasalnya, selain tidak pernah membayar pajak kepada pemerintah daerah, perusahaan yang dipimpin abang kandung Bupati Asahan, Armen Simatupang, diduga kuat tidak ada memiliki izin operasional dan juga menggarap hutan lindung.
“Kami minta Kapolres Asahan, AKBP Marzuki untuk segera mengusut dan menutup paksa perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Sei Kopas, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge,  Kabupaten Asahan,” pinta Ketua Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (DPC IPNU), Halim Saragih, tadi siang.
Menurutnya, perusahaan tersebut tidak pernah membayar pajak selama  lima belas tahun lebih. Bahkan kata dia,  PT JBP juga diduga kuat tidak pernah membuat izin operasional perusahaannya ke Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) setempat.
“Jangan karena PT JBP dipimpin abang kandung Bupati Asahan, Armen Simatupang, lantas aparat penegak hukum tidak berani mengusut dan menutupnya. Padahal, menurut informasi, Kadishutbun, Pantas Sihombing telah melaporkan PT JBP ke Mapolres Asahan dalam kasus penggarapan hutan lindung.
Namun, hingga saat ini belum ada sedikitpun terlihat tindak lanjut laporan Kadishutbun. ”Apakah karena yang mengelola perusahaan itu abang kandung bupati Asahan, maka Polres enggan mengusutnya,” ujar Halim
Sementara, Kadishuutbun, Pantas Sihombing, melalui Kepala Bidang Perkebunan, Rafiani, membenarkan telah melaporkan PT JBP ke Polres Asahan. “Memang kami telah melaporkan perusahaan itu, bahkan laporan itu belum ditindak lanjuti,” pungkasnya.
sumber: http://waspada.co.id

Setoran Bagus, Kapolres Ashanan 'Dielus' Atasan

KISARAN | Tudingan miring pada Kapoldasu Irjen Wisnu Amat Satro mulai mengarah, atas sikap dan dugaan tindakan oknum Kapolres Asahan, AKBP Marzuki MM. Sejauh ini, judi toto gelap (togel) marak di Asahan, namun tak ada tindakan karena isu 'satu corong' alias setoran lancar ke Medan. Oknum Kapolres, pun diduga 'dielus' atasan.

“Kita kecewa dengan kinerja polisi yang terkesan tutup mata atas maraknya peredaran judi togel di Asahan. Apa memang para bandar itu sengaja dipelihara untuk kepentingan para pengak hukum yang ada di Asahan dan Polda Sumut?" kata Ketua LS-ADI, Aditya Prahmana kepada TOPKOTA, Selasa, (1/11) di Kisaran.

Menurutnya, makin maraknya judi togel di Asahan, sejak jabatan Kapolres diduduki AKBP Marzuki MM. Kini lokasi judi togel bisa ditemui di sejumlah tempat di wilayah hukum Polres Asahan itu. Padahal saat Kapolres AKBP J Didiek Dwi Pranoto, tak ada ditemukan perjudian di sana. Ironisnya lagi, para bandar judi justru diduga didatangkan oknum tertentu dari wilayah Siantar-Simalungun dan Kabupaten Dairi-Tanah Karo ke Kabupaten Asahan.

"Kita akan pasang spanduk di beberapa titik kota Kisaran, isinya “selamat datang di Kota judi, karena menjadi surga para bandar," pungkasnya.

Senada, Ketua Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Halim Saragih mengatakan, Polri jangan justru 'bermain' dengan para bandar judi. Bisnis haram itu kini justru bisa melumpuhkan ekonomi masyrakat, khususnya kalangan ekonomi lemah.

“Praktek perjudian itu jelas merusak sendi-sendi kehidupan dan tidak sejalan dengan misi dan visi Pemkab Asahan. Bagiamana bisa Kabupatena Asahan ini menjadi mandiri dan religius, kalau masyarakatnya malas bekerja karena judi," kata Saragih.

Karmin (42) salah seorang warga yang berprofesi penarik becak, mengaku judi togel di Kisaran nyaris ada di sejumlah titik. Untuk membeli kupon judi itu, juga bagaikan beli kacang goreng.

“Sudah marak lagi. Mau beli kupon ada dimana-mana kok," kata Karim.

Hal sama juga dikatakan Masehi Bonardo Tobing warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi 'markas' judi togel.

“Yang jelas, kalau tidak ada koordinasi dengan petinggi kepolisian, tidak mungkin bandar nekat membuka kantor terang-terangan. Oknum-oknum polisi saja sering kelihatan keluar-masuk ke markas judi itu," terangnya.

Beberapa lokasi bandar judi di Asahan, diantaranya di Kisaran Barat, Kisaran Timur, Air Joman, Rawang, Meranti, Bandar Pasir Mandoge dan Bandar Pulo. Para bandar, diantaranya berinisial AJ (35) bermarkas di Jalan Hamka Kisaran, SS di Jalan Sisingamangaraja Kisaran, dan dua abang beradik CDM dan RDM warga Jalan Sidomukti Kisaran.

Setiap hari para bandar togel itu mengeruk keuntungan mencapai ratusan juta rupiah. Setiap minggu disebut setor pada oknum petinggi Polres di Asahan guna dilanjutkan ke Medan.

Nama-nama para tukang rekap bandar togel, diantaranya Sani, Ono Bangsal, Putra, Agus, GM, Kela, Sisu, Zefri, Suron,Warimen, Kawang, Nuar, Dedi Juntak, Nano, dan wak Adi. Nama-nama mereka disebut dipegang oknum kepolisian, agar jangan diganggu alias disetop saat akan melaksanakan tugas rekap judi togel.

Kapolres Asahan, AKBP Marzuki saat dikonfirmasi melalui Kasatreskrim, AKP Fahrizal SIK, membantah dugaan koordinasi Polri dengan para bandar judi di Asahan. Katanya pihak Polres justru tetap akan menangkap bila ditemukan adanya judi di lapangan.

"Kalau memang judi togel marak, dimana tempatnya dan siapa bandarnya biar kita lakukan penindakan dan sikat. Kita tidak pernah tutup mata atau koordinasi dengan para Bandar itu, buktikan sajalah," imbuh Kasat Reskrim yang pekan kemarin 'mengikuti komando' Kapolres melepas istri Wakil Ketua DPRD Asahan dalam kasus penipuan CPNS tersebut.(Tim)
(Harian Topkota.com)