SELAMAT DATANG DI BLOGG RESMI HALIM SARAGI,semoga Bermamfaat ,Salam Pergerakan !!

Selasa, 22 Mei 2012

Kemana Anggaran Pembinaan anak Terlantar/Gelandangan/Pengemis/PSK Rp. 74.090.000 di Dinas Sosial Asahan ?








Kasatpol Asahan Dituding Terima Suap

Asahan-ORBIT: Dugaan suap diduga dilakukan Kepala Satpol-PP Pemkab Asahan, Ali Hotman berujung pertikaian antara sesama personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) .
Informasi dikumpulkan Harian Orbit, hingga Kamis (10/5), diketahui Kasatpol-PP didemo sebagian anak buahnya, karena dituding menerima suap dalam proses evaluasi perpanjangan kontrak personel Satpol PP serta seleksi penerimaan personel baru.
Namun, puluhan anggota Satpol-PP pro Ali Hotman menghalang-halangi rekannya masuk ke gedung utama kantor Bupati untuk melakukan orasi.
Para pendemo yang berseragam lengkap, membawa spanduk dan pengeras suara berteriak meminta Kepala Satpol PP Pemkab Asahan Ali Hotman Hasibuan dan Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Kantor Satpol PP Legino dicopot dari jabatan.
“Kami minta Ali dan Legino dicopot dari jabatan,” teriak para pengunjuk rasa.
Kordinator aksi, Ganda Gunawan mengatakan, aksi unjuk rasa ini mereka lakukan karena tidak puas terhadap hasil evaluasi yang dilakukan panitia dan kedua pimpinan mereka tersebut hingga menyebabkan 17 rekan mereka tereliminasi dan bakal diberhentikan.
Pengunjuk rasa berasal dari tenaga honorer Satpol-PP ini tidak puas karena proses evaluasi tersebut sangat kental aroma korupsi, kolusi dan nepotisme dan permainan suap.
                      
17 Tereliminasi
“Ada 17 rekan kami yang tereliminasi, karena dinyatakan tidak lolos dalam tes kesehatan. Mereka dinyatakan tidak sehat dan mengidap penyakit, serta terindikasi sebagai pemakai narkoba,” ujar Ganda.
Kejanggalan dalam proses evaluasi ini cukup kentara. Misalnya, tidak diumumkannya secara transparan hasil tes urine yang dilakukan Badan Anti Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Asahan.
Padahal tes urine hingga dua kali dilakukan oleh badan tersebut. Sementara sejumlah personal yang nyata-nyata yang mereka ketahui sebagai pemakai narkoba dan mengindap penyakit bahkan hingga melakukan operasi tidak terelminasi.
                      
Akal-akalan
Kegiatan evaluasi yang digagas oleh dua oknum petinggi di Satpol PP Pemkab Asahan tersebut ditengarai hanya sebagai akal-akalan.
Evaluasi yang terdiri dari tes kesehatan dan fisik serta kemampuan akademik hanya trik Ali Hotman menyingkirkan pegawai honorer Satpol PP. Nantinya akan diganti personal yang baru.
“Agar korban tidak terus berjatuhan, makanya kami unjuk rasa meminta evaluasi ini dibatalkan,” ujar Ganda.
Saat ini, kata Ganda, ada 64 Satpol PP yang statusnya pegawai kontrak. Dari 64 ini, sebanyak 17 orang telah tereliminasi, dan jumlah ini bakal bertambah.
Kalau dibuang separuhnya saja, berapa besar uang yang bakal mereka terima, belum lagi dari adanya dugaan suap yang terjadi dalam proses evaluasi.
Rohim salah satu yang tereleminasi mengatakan, dia tersisih dalam tahap tes kesehatan karena dinyatakan telinganya sakit. Padahal, telinganya tidak ada gangguan apapun.
               
Mengidap Ambien Lulus
Namun anehnya pegawai honorer Satpol-PP wanita berinisial Nur yang jelas-jelas dinyatakan mengidap ambien bahkan telah dioperasi dinyatakan lolos uji kesehatan oleh panitia evaluasi.
Bukan hanya itu, yang yang selama ini terindikasi termasuk pemakai narkoba juga lolos tes kesehatan.
“Jadi hasil tes urine yang dilakukan Badan Anti Narkoba ini tes apa namanya. Makanya kami menilai ini hanya akal-akalan untuk menggantikan kami dengan personel yang baru. Kecuali bagi mereka yang keluarganya pejabat,” kata dia.
Sementara itu Asisten I Pemerintah Pemkab Asahan, Zulkarnain dalam pertemuan dengan para pengunjuk rasa meminta para pengunjuk rasa bersabar.
Dia berjanji akan menyampaikan persoalan ini ke Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang. “Saya tidak berwenang memutuskan evaluasi ini ditunda atau dibatalkan. Bupatilah yang memutuskannya. Jadi saya minta untuk bersabar karena Bupati Asahan sedang melaksanakan ibadah umrah,” ujarnya.
Namun dia mengakui soal kegiatan evaluasi yang digelar Kepala Satpol-PP Pemkab Asahan ini tidak pernah dilaporkan kepadanya meski jabatannya secara hirarki sekaligus sebagai koordinator Satpol PP.
Bahkan tentang pelaksanaan kegiatan ini juga tidak dilaporkan oleh Kasatpol-PP kepadanya, apalagi menyangkut hasil tes.Od-57