KISARAN –
Pembangunan GOR di Asahan diminta harus tuntas ke akar-akarnya.
Pasalnya, ada dua lokasi pembangunan GOR di Asahan yang hingga kini
tidak jelas yakni ada di depan Makodim 0208 atau di pinggir Jalinsum
Asahan dan di Jalan Pondok Indah Kisaran.
“Jarak dari kedua bangunan yang sama-sama dananya bersumber dari APBN
sekitar 800 meter dan lokasinya sama-sama berada pada eks HGU PT BSP
Kisaran, jadi harus diusut tuntas,” kata Ketua Lingkar Mahasiswa (Lima)
Asahan Husni Mustofa kepada METRO, Kamis (4/10).Ditegaskannya, pembangunan GOR yang pertama dan berlokasi di pinggir Jalinsum Asahan itu sudah sempat diletakkan batu pertamanya oleh Deputi Menpora tahun 2009 lalu dan diliput media. ”Kita punya dokumentasi tentang itu,” terang Husni Mustofa.
Tiba-tiba pembangunan GOR berhenti, tanpa ada kejelasan dan selanjutnya muncul pembangunan GOR pada tahun 2011 di Jalan Pondok Indah Kisaran. Sebelumnya, DPRD Asahan telah pernah menelusuri hal ini, tapi hingga kini belum diketahui hasilnya. Apakah pembangunan GOR pertama dengan pembangunan GOR kedua punya hubungan atau sendiri-sendiri.
“Bila terpisah ,kok sumber dananya sama-sama dari Menpora RI dan jika terpisah, berarti ada dua lokasi pembangunan GOR di Asahan,” sebut Husni. Dijelaskan Husni, dana pembangunan GOR yang pertama telah santer disebut membutuhkan dana hingga selesai pembangunannya Rp60 miliar, tapi pengucuran dananya bertahap yang pelaksananya dipercayakan kepada Komite Pembangunan GOR. “Besar kemungkinan, bahwa orang-orang yang terdapat pada Komite GOR yang pembangunannya di Jalan Pondok Indah, sebagian dari orangnya juga terlibat sebagai Komite pada pembangunan GOR sebelumnya,” ujar Husni .
Dia menambahkan, pihaknya akan terus melakukan penelusuran terkair pembangunan GOR dan tetap mendesak pihak penegak hukum melakukan pengusutan hingga kasus penyelewengan itu dapat terungkap. (van/ing)
sumber :
http://www.metrosiantar.com/2012/tuntaskan-kasus-korupsi-pembangunan-gor/