SELAMAT DATANG DI BLOGG RESMI HALIM SARAGI,semoga Bermamfaat ,Salam Pergerakan !!

Minggu, 29 Januari 2012

Setoran Bagus, Kapolres Ashanan 'Dielus' Atasan

KISARAN | Tudingan miring pada Kapoldasu Irjen Wisnu Amat Satro mulai mengarah, atas sikap dan dugaan tindakan oknum Kapolres Asahan, AKBP Marzuki MM. Sejauh ini, judi toto gelap (togel) marak di Asahan, namun tak ada tindakan karena isu 'satu corong' alias setoran lancar ke Medan. Oknum Kapolres, pun diduga 'dielus' atasan.

“Kita kecewa dengan kinerja polisi yang terkesan tutup mata atas maraknya peredaran judi togel di Asahan. Apa memang para bandar itu sengaja dipelihara untuk kepentingan para pengak hukum yang ada di Asahan dan Polda Sumut?" kata Ketua LS-ADI, Aditya Prahmana kepada TOPKOTA, Selasa, (1/11) di Kisaran.

Menurutnya, makin maraknya judi togel di Asahan, sejak jabatan Kapolres diduduki AKBP Marzuki MM. Kini lokasi judi togel bisa ditemui di sejumlah tempat di wilayah hukum Polres Asahan itu. Padahal saat Kapolres AKBP J Didiek Dwi Pranoto, tak ada ditemukan perjudian di sana. Ironisnya lagi, para bandar judi justru diduga didatangkan oknum tertentu dari wilayah Siantar-Simalungun dan Kabupaten Dairi-Tanah Karo ke Kabupaten Asahan.

"Kita akan pasang spanduk di beberapa titik kota Kisaran, isinya “selamat datang di Kota judi, karena menjadi surga para bandar," pungkasnya.

Senada, Ketua Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Halim Saragih mengatakan, Polri jangan justru 'bermain' dengan para bandar judi. Bisnis haram itu kini justru bisa melumpuhkan ekonomi masyrakat, khususnya kalangan ekonomi lemah.

“Praktek perjudian itu jelas merusak sendi-sendi kehidupan dan tidak sejalan dengan misi dan visi Pemkab Asahan. Bagiamana bisa Kabupatena Asahan ini menjadi mandiri dan religius, kalau masyarakatnya malas bekerja karena judi," kata Saragih.

Karmin (42) salah seorang warga yang berprofesi penarik becak, mengaku judi togel di Kisaran nyaris ada di sejumlah titik. Untuk membeli kupon judi itu, juga bagaikan beli kacang goreng.

“Sudah marak lagi. Mau beli kupon ada dimana-mana kok," kata Karim.

Hal sama juga dikatakan Masehi Bonardo Tobing warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi 'markas' judi togel.

“Yang jelas, kalau tidak ada koordinasi dengan petinggi kepolisian, tidak mungkin bandar nekat membuka kantor terang-terangan. Oknum-oknum polisi saja sering kelihatan keluar-masuk ke markas judi itu," terangnya.

Beberapa lokasi bandar judi di Asahan, diantaranya di Kisaran Barat, Kisaran Timur, Air Joman, Rawang, Meranti, Bandar Pasir Mandoge dan Bandar Pulo. Para bandar, diantaranya berinisial AJ (35) bermarkas di Jalan Hamka Kisaran, SS di Jalan Sisingamangaraja Kisaran, dan dua abang beradik CDM dan RDM warga Jalan Sidomukti Kisaran.

Setiap hari para bandar togel itu mengeruk keuntungan mencapai ratusan juta rupiah. Setiap minggu disebut setor pada oknum petinggi Polres di Asahan guna dilanjutkan ke Medan.

Nama-nama para tukang rekap bandar togel, diantaranya Sani, Ono Bangsal, Putra, Agus, GM, Kela, Sisu, Zefri, Suron,Warimen, Kawang, Nuar, Dedi Juntak, Nano, dan wak Adi. Nama-nama mereka disebut dipegang oknum kepolisian, agar jangan diganggu alias disetop saat akan melaksanakan tugas rekap judi togel.

Kapolres Asahan, AKBP Marzuki saat dikonfirmasi melalui Kasatreskrim, AKP Fahrizal SIK, membantah dugaan koordinasi Polri dengan para bandar judi di Asahan. Katanya pihak Polres justru tetap akan menangkap bila ditemukan adanya judi di lapangan.

"Kalau memang judi togel marak, dimana tempatnya dan siapa bandarnya biar kita lakukan penindakan dan sikat. Kita tidak pernah tutup mata atau koordinasi dengan para Bandar itu, buktikan sajalah," imbuh Kasat Reskrim yang pekan kemarin 'mengikuti komando' Kapolres melepas istri Wakil Ketua DPRD Asahan dalam kasus penipuan CPNS tersebut.(Tim)
(Harian Topkota.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar