SELAMAT DATANG DI BLOGG RESMI HALIM SARAGI,semoga Bermamfaat ,Salam Pergerakan !!

Senin, 22 April 2013

Perambahan Hutan Tormatutung Asahan Makin Marak

KISARAN | SUMUT24

Ribuan hektare Hutan Lindung Tormatutung yang terletak di desa Hutarao dan Desa Nagali Kecamatan Bandar Pulau Asahan kini semakin memprihatinkan.


Sebab kawasan hutan Register 1 A Tormatutung ini semakin hari semakin habis akibat dirambah oleh oknum-oknum penguasa di Asahan. Anehnya pihak Dinas Kehutanan dan pihak Kepolisian Resor Asahan seolah picing mata dan tidak melihat fenomena yang terjadi.


Menurut salah seorang aktivis Asahan Halim Saragih kepada Sumut24, Selasa (29/1) menyebutkan sebelumnya luas areal hutan lindung Tormatutung di Asahan memiliki luas 53.734,47 hactare yang terhampar di wilayah Bukit Barisan dari Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Sampai Bandar Pulau dan Aek Songsongan.


?Berdsarkan data yang saya terima setiap tahunnya luas aeral hutan lindung tormatutung mengalami kekurangan akibat maraknya perambahan hutan liar serta alih fungsi hutan menjadi tanaman perkebunan kelapa sawit dan karet," imbuh Halim.


Dari data Tim Topografi Kodam (TOPDAM) I Bukit Barisan di tahun 2003 menyebutkan luas kawasan hutan Tormatutung sebesar 33.117,59 hectare, berarti ditahun tersebut kawasan hutan lindung Tormatutung berkurang sebanyak 19.616,78 hectare.


"Ini akibat dari alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit, karet dan praktik illegal loging,? tambahnya.


Mahasiswa yang aktif di organisasi ke Mahasiswaan ini juga menambahkan sampai saat ini perambahan kawasan hutan lindung Tormatutung Asahan masih terus berlanjut, ironisnya hasil hutan tersebut di perjual belikan di bawah tangan kepada pengusaha-pengusaha.


?Bukti yang kita dapat di Desa Huta Rau dan Desa Aek Nagali menjadi sasaran reboisasi pada tahun 2005 dan 2006 yang lalu yang mana proyek reboisasi tersebut dikerjakan oleh Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL) yang dibantu oleh kolompok Tani dan LSM pencinta lingkungan setempat," jelasnya.


Proyek tersebut menelan anggaran sebesar Rp. 32 Miliar, namun sangat disayangkan hasil dari proyek tersebut tidak berhasil, semuanya ludes dibabat oleh para perambah liar yang akhirnya menambah daftar pengurangan (deforestasi) luas areal kawasan Hutan Lindung Tormatutung Asahan.


"Jika hal ini tidak dicermati oleh pihak Pemkab Asahan maka kerusakan kawasan hutan lindung ini otomatis akan punah sehingga kedepan bisa saja akibat makin minimnya kawasan hutan mengakibatkan banjir bandang dan longsor di Asahan,? imbuh Halim.


Di tempat terpisah Kadis Kehutanan Kabupaten Asahan Ir. Pantas Sihombing ketika dikonfirmasi mengenai luas areal kawasan hutan Tormatutung yang dirambah atau beralih fungsi tidak berhasil ditemui di ruang kerjanya. (Dirman)


sumber :  http://www.sumut24.com/view.php?newsid=4401

Terus Diberitakan, Polhut Asahan Bangun Pos KPHL

KISARAN |SUMUT24Terus di beritakan di media akhirnya Polisi Kehutanan (Polhut Asahan) meninjau lokasi Hutan Tormatutung, Kamis (31/1).

Polhut Asahan mengerahkan dua regu yakni regu pertama ke daerah Kecamatan Bandar Pulau dan regu kedua Ke Kecamatan Bandar Pasir Mandoge.


Dalam operasi ini regu pertama yang memantau kawasan hutan Tormatutung di Kecamatan Bandar Pulau di komandoi T. Edy sedangkan yang memantau kawasan hutan Tormatutung di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge di komandoi Nopel Naibaho.


Turunnya tim dari Polisi Kehutanan ini terkait dengan maraknya pemberitaan di sejumlah media atas rusaknya Hutan Lindung Tormatutung.


Kapolhut Asahan, TR Nainggolan ketika di temui Sumut24 mengatakan tim ini turun ke lokasi hutan dengan tujuan menentukan titik dan membangun Pos KPHL (Kesatuan Pengelola Hutan Lindung) di bawah naungan Dirjen PKHA (Perlindungan Konservasi Hutan dan Alam).


?Kita memantau langsung lokasi hutan yang menjadi kebanggaan Kabupaten Asahan ini, dan kita akan membangun Pos Kesatuan Pengelola Hutan Lindung yang tugasnya di bawah naungan Dirjen Perlindungan Konservasi Hutan dan Alam) sehingga kelestarian hutan tetap terjaga dan tidak ada lagi perambah-perambah hutan berkeliaran? Ujar TR.


Menanggapi hal ini aktivis mahasiswa Halim Saragih mengatakan bahwa tindakan yang di lakukan oleh Polhut sudah benar, akan tetapi terlambat.


?Saya menilai apa yang dilakukan oleh Polhut Asahan sudah baik, Cuma kesannya terlambat. Kenapa setelah ramai diberitakan baru pihak Polhut membangun Pos KPHL, sementara sudah banyak hutan yang dirambah. Jadi saya berharap petugas pos KPHL dapat memberantas para perambah hutan bukannya malah menjadi backing para perambah hutan,? ujar Halim. (Dirman)


sumber :  http://www.sumut24.com/view.php?newsid=4472

Gas Elpiji 3 Kg di Asahan Langka

KISARAN | SUMUT24
Gas elpiji ukuran 3 Kg di Kabupaten Asahan menghilang atau langka di pasaran dalam dua pekan terakhir ini. Gas hasil konversi dari minyak tanah tersebut kini sudah tidak didapati di agen-agen penyalur yang tersebar di Asahan.
Akibatnya membuat masyarakat menjadi resah.
Ditemui wartawan, Sabtu (3/2, Hadi, salah seorang pengecer gas elpiji 3 Kg di daerah Pasar Lama Asahan mengungkapkan, dirinya sudah 2 minggu tidak mendapat pasokan gas elpiji dari pihak agen. Menurut Hadi, biasanya dalam satu minggu bisa dua atau tiga kali mendapatkan pasokan gas ke tempatnya.
?Sudah dua Minggu ini tidak ada masuk bang, abang bisa lihat sendiri tabung-tabung kosong yang saya pampang di warung saya ini,? ujarnya. Ditanya langkah apa yang dilakukannya memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, Hadi menyebutkan dengan mencari stok Elpiji 3 Kg ditempat yang lain. Tentu saja dengan terpaksa menaikkan harga dari harga yang standard, ucapnya.
?Mau tidak mau saya menaikkan harga bang dari biasanya Rp 16 ribu menjadi Rp 17 Ribu,? ujarnya.
Senada diucapkan Budi salah seorang pedagang nasi goreng di Jalan Paramsya Kisara ini. Ia menyebutkan dengan kelangkaan gas elpiji 3 Kg ini dirinya merasa sangat dirugikan.
Sebab menurut Budi, biasanya menghabiskan 1 tabung dalam waktu 2 hingga tiga hari ini, membuat dirinya kewalahan.
?Ya memang sulit didapat, seandainya pun ada harganya menjadi Rp 17 ribu bahkan ada yang menjual Rp 20 Ribu, karena kita membutuhkan ya mau tidak mau harus dibeli,? ujarnya.
Budi juga menambahkan, berat dari tabung gas 3 Kg tersebut mengalami pengurangan. ?Kalau kita timbang berat bersihnya sudah tidak 8 Kg lagi, sebab tabung kosong beratnya 3 Kg, sedangkan isinya 5 Kg," pungkasnya.
Tetapi, ungkap dia, saat ini isi gas hanya 7,3 Kg pertabungnya. "Jadi saya menduga hilangnya gas elpiji 3 Kg ini merupakan spekulasi pengusaha, sebab sudah ada isu bahwa pemerintah akan menaikkan harga gas elpiji, sehingga pengusaha menimbun gas tersebut,? tambahnya.
Sementara, untuk mengetahui penyebab hilangnya gas elpiji 3 Kg ini, SUMUT24 bersama dua orang aktivis mahasiswa Asahan Halim Saragih dan Syarifuddin Harahap menyambangi SPPBE PT. SMMS di Desa Air Teluk Hessa. Di lapangan ditemukan kendaraan pembawa gas hilir mudik keluar masuk ke dalam agen resmi penyaluran gas elpiji untuk wilayah Kabupaten Asahan milik warga keturunan Andy Cokro.
Ketika SUMUT24 akan konfirmasi kepada Andy Cokro, Security PT. SMMS Sulaiman menyebutkan atasannya tersebut sedang menerima tamu dari Pertamina. ?Pak Andy sedang rapat dengan pihak pertamina, besok aja orang abang datang lagi ya,? imbuhnya.
Sementara itu, terlihat mobil pembawa tabung gas hilir mudik di inti kota Kisaran seakan-akan menunjukkan bahwa pihak SPPBE menyalurkan gas ke agen-agen, namun beberapa agen yang disambangi selalu menjawab bahwa tidak ada satupun truck tersebut memasuk gas ke tempat mereka. (Dirman)

sumber :  http://www.sumut24.com/view.php?newsid=4552

AKBP Zahara Dicopot, AKBP Agus Alimuddin Jabat BNNK Asahan

Asahan Gelombang aksi dari mahasiswa yang menuntut agar AKBP Zahara Pane AS dicopot dari jabatannya di Badan Narkotika Kabupaten Asahan (BNNK) terjawab sudah, setelah Badan Narkotika Nasional Pusat mencopot jabatan AKBP Zahara dari kepala BNNK Asahan dan menghunjuk AKBP Agus Alimuddin sebagai Kepala Badan Narkotika Kabupaten Asahan.
Informasi ini diperoleh Sinindo dari Badan Narkotika Nasional Provinsi, Kamis (28/3/2013) via hubungan SMS, sekira pukul 09.43 Wib. Untuk memastikan informasi ini Sinindo langsung mengkonfirmasi pihak Bandan Narkotika Nasional Provinsi dan pihak BNN Provinisi melalui salah seorang Kabid yang bertugas di BNN Provinsi membenarkan hal ini.
“Benar, SK pencopotan AKBP Zahara Pane dikeluarkan oleh BNN Pusat pada hari Selasa (26/3/2013) kemarin dan sudah masuk ke BNN Provinsi, dan kita juga sudah menetapkan bahwa pengganti AKBP Zahara di BNNK Asahan adalah AKBP Agus Alimuddin dari Kasubdit Cyber Crime Reskrimsus Polda Sumut” ujar salah seorang Kabid BNN Provinsi.
Lebih lanjut Kabid tersebut menyatakan bahwa untuk pelantikan Kepala BNNK Asahan yang baru nantinya akan dilakukan di Asahan langsung hal ini bertujuan agar Kepala BNNK Asahan yang baru nantinya dapat mengenal masyarakat Asahan yang hiterogen dan benar-benar program P4GN dilaksanakan.
“Kita berharap kiranya masyarakat Asahan melalui aktivis mahasiswa, pers dan LSM di Asahan untuk  memberantas narkoba di Asahan dengan menjalin kerjasama yang baik dengan kepala BNNK Asahan yang baru nanti, kita juga sangat menghargai dan mengucapkan salut kepada adik-adik mahasiwa yang telah memperjuangkan kebenaran dan menginginkan agar di BNNK Asahan ada perombakan pimpinan demi sebuah kemajuan.” Ujarnya lebih lanjut.
Sementara itu salah seorang aktivis mahasiswa Asahan Adit Satria Tanjung ketika di konfirmasi prihal pencopotan AKBP Zahara mengaku sudah mengetahuinya dari pihak BNN Provinsi.
“Iya, saya sudah mengetahuinya dari pihak BNN Provinisi pagi tadi” ujar halim
Lebih lanjut halim saragi mengharapkan kiranya sosok pemimpin BNNK Asahan yang baru nanti dapat bekerja professional untuk memberantas narkoba di Asahan. Selain itu juga saya berharap agar nantinya AKBP Agus Alimuddin dapat bekerjasama yang baik dengan pegawainya, instansi polri, TNI, mahasiswa, lsm dan pers untuk memerangi narkoba di Asahan, dan satu lagi saya berharap agar kiranya peristiwa-peristiwa yang selama ini terjadi ditubuh BNNK Asahan tidak terjadi lagi dibawah pimpinan AKBP Agus Alimuddin” ujar Halim mengakhiri. (Ibnu)

Jika Akhir Maret Kepala BNNK Asahan Belum Dicopot, Akivis Mahasiswa Akan Gelar Aksi Di BNN Provinsi

Asahan – Sinindo : Aktivis mahasiswa Asahan yang terdiri dari Halim Saragih bersama dengan aktivis dari HMI, IMM, BEM Amik Royal dan Mahasiswa Universitas Asahan akan menggelar aksi demonstrasi di kantor BNN Provinsi Sumatera Utara jika dalam akhir Bulan Maret ini belum mendapat putusan pencopotan kepala BNNK Asahan AKBP Zahara Pane AS. Hal ini diungkapkan Adit Satria Tanjung bersama Dian Novita Marwa kepada Sinindo, Kamis (21/3/2013).
“Kita sudah jenuh dengan prilaku dari Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNNK) Asahan yang dengan seenaknya membuat peraturan-peraturan sendiri ditubuh BNNK Asahan. Jika kita lihat kilas balik dari BNNK Asahan semenjak di pimpin oleh seorang Perwira Menengah Polwan yang bernama Zahara Pane di Kabupaten Asahan ini, tidak ada satupun yang menjadi prestasi, malah yang ada menimbulkan polemik internal antara pimpinan BNNK Asahan dengan para pegawainya, dengan terjadinya gonta-ganti pegawai berarti menunjukkan tidak adanya keharmonisan ditubuh BNNK Asahan, jadi muncul pertanyaan, ada apa ditubuh BNNK Asahan, mengapa kepala BNNK Asahan selalu menjadikan pegawainya sebagai Puzzle (mainan bongkar pasang)? Dan mengapa hal ini terjadi saat para pegawai sudah mengerti dari mana saja anggaran dana di BNNK dan diperuntukkan apa saja? Setelah itu para pegawai tersebut seakan dimusuhi dan tidak diberikan masuk kedalam kantor yang nota bene adalah milik pemerintah Kabupaten Asahan” ujar Adit Satria Tanjung.
Dian menambahkan, dirinya bersama tim akan mencari berapa saja anggaran dana yang dikucurkan oleh pemerintah untuk BNNK Asahan dan telah digunakan kemana saja dana tersebut, dan untuk itu Dian menyebutkan akan menyurati Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit, dan jika terdapat adanya penyelewengan dana maka mahasiswa akan melaporkan hal ini kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.
“Selain melakukan aksi demo kita juga akan meminta Badan Pemeriksa Keuangan untuk melakukan audit di BNNK Asahan, jika terdapat penyimpangan dana, maka kita akan menyurati KPK dan Kejaksaan Agung di Jakarta untuk memeriksa AKBP Zahara” ujar Dian.
“Yang jelasnya kami sudah gerah dengan sepak terjang AKBP Zahara di BNNK Asahan, makanya kami memberikan waktu kepada Pemerintah Kabupaten Asahan, Badan Narkotika Provinsi untuk segera mengeluarkan surat pencopotan Zahara, dan jika sampai akhir bulan ini surat pencopotan tersebut tidak juga ada, maka kami akan turun kejalan dengan massa yang besar melakukan unjuk rasa di Kantor Bupati Asahan dan Badan Narkotika Provinsi” Tambah Dian dan diamini oleh Halim Saragih dan Adit Sartria Tanjung (Ibnu/Adm)

Aktivis Mahasiswa Desak BNN Pusat dan Provinsi Copot AKBP Zahara Sebagai Kepala BNNK Asahan

Asahan – Sinindo : Menyahuti segala peristiwa di tubuh Badan Narkotika Kabupaten Asahan, Aktivis Mahasiswa Asahan yang dimotori Dian Hayati Marwa, Halim Saragih dan Adit Satria Tanjung meminta Kepala Badan Narkotika Nasional Pusat dan Provinsi mengambil tindakan tegas kepada Kepala BNNK Asahan AKBP Zahara Pane As.
Hal ini diungkapkan Dian Novita Marwa kepada Sinindo, Rabu (20/3/2013) sekira pukul 20.00 Wib. Menurut Aktivis wanita ini, apa yang dilakukan AKBP Zahara Pane As selama ini sebagai kepala BNNK Asahan tidak ada satupun prestasi yang ditorehkannya untuk memberantas narkoba di Kabupaten Asahan, malah masih menurut Dian yang ada hanya polemik di tubuh BNNK Asahan.
“Selama BNNK Asahan di pimpin oleh AKBP Zahara, tidak ada tercatat satu prestasipun untuk memberantas narkoba di Asahan, kalau hanya memberikan penyuluhan dan penyuluhan saja, saya rasa para mahasiswa juga bisa, jadi apa yang dipertahankan BNN Provinsi dari seorang AKBP Zahara, karena selama ini yang benar-benar memberantas narkoba dengan melakukan penangkapan adalah pihak kepolisian, jadi jika memang tidak berfungsi lebih baik AKBP Zahara di copot saja dari jabatannya” ujar Dian
Lebih lanjut Dian menyebutkan hendaknya BNN Provinsi jangan menjadi mandul dibawah pimpinan kepala yang baru, hendaknya Kombes Rudi Trenggono sebagai kepala BNN Provinsi yang baru dapat membaca situasi dan melihat laporan-laporan dari pegawai BNNK Asahan yang selama ini telah di zolimi oleh kepala BNNK Asahan.
“Saya rasa seorang Komisaris Besar Rudi Trenggono dapat menyelesaikan konflik di tubuh BNNK Asahan yang selama ini berlangsung, karena semua laporan sudah masuk kepada kepala BNN Provinsi sebelumnya, jadi kami dari mahasiswa meminta agar Kepala BNN Provinsi Sumut dapat dengan segera mencopot AKBP Zahara Pane AS dari Kepala BNNK Asahan, sebelum mahasiswa turun kejalan dan melakukan aksi unjuk rasa di kantor BNN Provinsi ini” tambah Dian
Ditempat terpisah Halim Saragih juga menyebutkan hal senada, menurut Halim, baik BNN Pusat maupun BNN Provinsi agar tidak menunda-nunda pencopotan Zahara, sebab konflik internal di tubuh BNNK Asahan bukan sekali ini saja terjadi, namun sebelumnya juga sudah pernah ada.
“Jadi hendaknya BNN Pusat dan BNN Provinsi tidak perlu lagi menunda-nunda pencopotan Zahara dari jabatannya sebagai kepala BNNK Asahan, sebab masyarakat Asahan sudah tidak percaya lagi dengan pola pimpinan Zahara yang selalu bertindak arogan dan menjadikan BNNK Asahan sebagai perusahaan keluarga besar Zahara dan hal ini terbukti dengan berkuasanya suami beserta anak-anak Zahara serta sanak family Zahara di BNNK Asahan, selain itu juga hendaknya Bupati Asahan dapat merekomendasikan pencopotan Zahara secepatnya, bukan malah memberikan PNS baru untuk membantu kerja Zahara” tambah Halim. (Ibnu/Adm)

Aktivis Mahasiswa Sudah Layangkan Surat Izin Demo Ke Kantor BNNK Asahan

Asahan – Sinindo : Aktivis Mahasiswa Asahan sudah melayangkan surat izin aksi demo ke Kantor BNNK Asahan  ke pihak Kepolisian Resor Asahan, Jumat (24/3/2013).
Dalam surat izin yang dilayangkan mahasiswa ke Kapolres Asahan Cq. Kasat Intelkam Polres Asahan tersebut berencana menggelar aksi hari Kamis (28/3/2013) dengan diikuti massa sekitar ratusan massa.
Hal ini diungkapkan koordinator lapangan Dian Hayati Marwa kepada Sinindo, Jumat (24/3/2013) malam. Menurut aktivis wanita ini dirinya bersama Adit Satria Tanjung, Halim Saragih beserta aktivis dari beberapa kampus yang ada di Asahan siap menggeruduk kantor Badan Narkotika Kabupaten Asahan (BNNK) dan meminta agar AKBP Zahara Pane AS meletakkan jabatannya sebagai kepala BNNK Asahan dan mempertanggung jawabkan seluruh anggaran di BNNK Asahan selama di pimpin olehnya.
“Kita rencanakan sekitar 200 hingga 300 massa, dengan tujuan aksi yakni kantor BNNK Asahan, Kantor Bupati Asahan, Kantor DPRD Asahan dan tugu perjuangan Kisaran, dalam aksi tersebut kita meminta agar AKBP Zahara meletakkan jabatannya serta mempertanggung jawabkan aliran dana bantuan dari pemerintah ke tubuh BNNK Asahan, selain itu juga kita meminta kepada Bupati Asahan dan DPRD Asahan agar secepatnya mengeluarkan surat rekomendasi pencopotan AKBP Zahara ke BNN Provinsi dan BNN Pusat serta meminta pihak Poldasu menarik AKBP Zahara Pane ke kesatuannya di Poldasu” ujar Dian.
Lebih lanjut Dian menyatakan setelah menggelar aksi di BNNK Asahan, aktivis mahasiswa juga akan menggelar aksi yang sama di kantor BNN Provinsi sebelum akhir Maret ini.
“Kita juga akan menggelar aksi di BNN Provinsi dan kita meminta kepada Kepala BNN Provinsi Kombes Pol Rudi Trenggono tidak menunda-nunda pencopotan AKBP Zahara” tambahnya
Ketika di tanya mengapa mahasiswa begitu bersemangat untuk mencopot Zahara dari jabatannya di Asahan, Dian didampingi Adit menyebutkan mereka sudah jenuh dengan aksi dan sepak terjang Zahara selama memimpin BNNK Asahan.
“Kita sudah jenuh dengan gaya kepemimpinan Zahara yang terkesan arogan dan tidak transparan kepada pegawainya dalam pengelolaan anggaran, sehingga dengan tidak ketransparanannya dalam pengelolaan anggaran nantinya bisa menjebak para pegawainya, selain itu juga Zahara sudah menganggap bahwa BNNK Asahan adalah project keluarganya dimana hampir seluruh staff di BNNK Asahan adalah keluarga dekatnya, selain itu rombak pegawai juga sering dilakukannya dengan tujuan diduga untuk menutupi aliran dana yang diperikan pemerintah kepada BNNK Asahan tersebut” tambah Dian mengakhiri. (Ibnu)

sumber :http://sinarindonesianews.com/nasional/500-aktivis-mahasiswa-sudah-layangkan-surat-izin-demo-ke-kantor-bnnk-asahan.html

Duh, Kantor BNN Asahan Pasang Bendera Merah Putih Terbalik













Matatelinga - Asahan, Bendera bendera Merah Putih dipasang terbalik menjadi Putih Merah selama  sembilan jam berkibar di kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten Asahan di jalan Turi No. 39 Kisaran – Asahan Sumatera Utara, Senin (25/02/2013) mulai dari pagi hingga pukul 14.30 Wib.

Insiden ini menjadi perhatian masyarakat yang melintasi kantor BNN asahan, ironisnya bendera yang dipasang terbalik ini tidak semestinya berlangsung berjam-jam dimana lokasi bendera terbalik ini luput dari perhatian oleh penghuni Kantor Badan Narkotika Kabupaten Asahan yang dipimpin oleh seorang perwira menengah kepolisian dengan pangkat bunga melati dua dipundaknya.

Sebelumnya, Kepala BNN Asahan, Zahara Pane  yang selama ini menuai kecaman dan protes oleh karyawan dan Mahasiswa. didesak untuk mundur dari jabatannya pasca diusirnya lima orang PNS yang diperbantukan oleh Pemkab Asahan.

Insiden terbaliknya pemasangan bendera merah putih ini awalnya diketahui oleh salah seorang wartawan harian terbitan Medan yang sedang melintas di depan kantor tersebut, melihat bendera RI yang dipasang terbalik wartawan tersebut langsung mengabadikan di kamera poketnya dan menghubungi beberapa wartawan lainnya.


Sementara itu, Halim Saragi , seorang aktivis Asahan mengatakan kepada Matatelinga.com  bahwa pemasangan bendera merah putih terbalik itu merupakan bentuk kelalaian dan kecerobohan sehingga dikatakan sebagai  bentuk penghinaan negara dan meminta tegas kepada  Kepala BNN Asahan,  AKBP Zahara Pane AS dilakukan pemeriksaan oleh  Propam Poldasu.


“Kami meminta pihak Propam Poldasu untuk memanggil dan memeriksa AKBP Zahara Pane AS, terkait beberapa konfilik yang terjadi di tubuh BNN Asahan sampai munculnya bendera Indonesia yang dipasang terbalik di kantornya lebih dari setengah hari” ujar Halim.


Lanjut Halim, dengan adanya temuan terbaliknya bendera RI merupakan pelecehan dari Kepala BNNK Asahan terhadap negara RI.


“Ini merupakan salah satu bentuk kebobrokan Kepala BNN Asahan dalam memimpin Badan Narkotika di Asahan ini serta  merupakan rangkaian dampak  dikeluarkannya lima orang pegawai BNN Asahan dan perekrutan tenaga BNN disinyalir KKN, yakni merupakan orang-orang “cangkokan” dari kepala BNN Asahan AKBP Zahara Pane AS.


Hingga saat ini, Kepala BNNK Asahan AKBP Zahara Pane AS di nomor ponselnya 08126519*** Ponsel milik AKBP Zahara tidak aktif, dan belum adanya keterangan resmi atas rangkaian kejadian yang terjadi di tubuh institusi BNN Asahan.

(Amour/Adm)

Tak Boleh Ngantor, Pegawai BNNK dan Mahasiswa Sweeping Kantor BNNK Asahan

1360596551870541105KISARAN:  lima pegawai BNNK Asahan dan puluhan aktifis mahasiswa melakukan aksi sweeping di kantor BNNK Asahan yang terletak tak jauh dari lapangan Hoky- Kisaran, Senin (11/2/2013) .Para Pegawai BNNK dan Aktifis Mahasiswa Asahan melakukan Sweeping di Kantor BNNK Asahan Aksi tersebut dipicu atas pengusiran kelima PNS yang diperbantukan di kantor BNNK Asahan masing-masing Drs.Bahrum, Salmah, Elvina Kartika Sari, Aprizal Heri Hasyim Tanjung dan Erna Komalasari oleh anak kandung Kepala BNNK Asahan AKBP Zahara yang diketahui  bernama Dedek Erdina Wirza pada senin lalu.Dalam aksinya itu, pegawai BNNK dan aktifis mahasiswa melakukan konvoi dengan sepeda  motor dan mendatangi kantor BNNK Asahan guna mencari keberadaan keluarga Kepala BNNK Asahan yang diketahui tinggal dan menguasai kantor BNNK Asahan.
” Ini kantor atau rumah, kenapa ada tempat tidur disini” tanya Adit salah seorang aktivis mahasiswa saat itu, dan ketika ditanya kemana berkas-berkas yang berada dilemari kerja para pegawai, antek-antek Zahara tidak dapat mengatakannya.
Aksi semakin memanas saat salah seorang antek-antek Zahara dengan sengaja mematikan aliran listrik, ketika kelima pegawai ingin mencari data mereka di komputer. “Lampu dimatikan…. Lampu dimatikan” ujar Dian Marwa yang melihat salah seorang antek-antek Zahara yang diketahui bernama Reza yang merupakan keponakan kandung dari kepala BNNK Asahan.
“Ini kantor atau rumah pribadi, kenapa yang berada disini keluarga besar AKBP Zahara, apa mereka menganggap kantor ini adalah rumah pribadi,sehingga suami, anak, ponakan, beserta keluarga besarnya bisa tinggal disini dan bertindak semena-mena dikantor milik asset pemkab Asahan ini” teriak Halim Saragih ketua AMAK Asahan.
Dengan membawa berbagai atribut dan selebaran, kelima pegawai BNNK Asahan dan aktifis mahasiswa berkonvoi beriringan menuju kantor Bupati Asahan dan melakukan orasi.
Pantauan Kompasiana, para aktifis yang tergabung dalam solidaritas mahasiswa Asahan peduli BNNK Asahan juga membagikan selebaran yang berisikan mempertanyakan kapasistas Dedek Erdina Wirza di BNNK Asahan yang telah mengusir pegawai yang dipekerjakan di BNNK Asahan. Kemudian mendesak BNNP Sumut dan polres Asahan memerintahkan Sat Narkoba untuk melakukan tes urine, pigman rambut dan darah kepada Kepala BNNK Asahan beserta keluarganya.
” Meminta BNNK Asahan transfaran dalam pengelolaan anggaran, serta mendesak DPRD Asahan segera memanggil semua pihak dalam permasalahan tersebut, Ujar halim saragi. (heri)

Aktivis Mahasiswa Desak BNN Pusat dan Provinsi Copot AKBP Zahara Sebagai Kepala BNNK Asahan

Asahan – Sinindo : Menyahuti segala peristiwa di tubuh Badan Narkotika Kabupaten Asahan, Aktivis Mahasiswa Asahan yang dimotori Halim Saragih meminta Kepala Badan Narkotika Nasional Pusat dan Provinsi mengambil tindakan tegas kepada Kepala BNNK Asahan AKBP Zahara Pane As.
Hal ini diungkapkan Dian Novita Marwa kepada Sinindo, Rabu (20/3/2013) sekira pukul 20.00 Wib. Menurut Aktivis wanita ini, apa yang dilakukan AKBP Zahara Pane As selama ini sebagai kepala BNNK Asahan tidak ada satupun prestasi yang ditorehkannya untuk memberantas narkoba di Kabupaten Asahan, malah masih menurut Dian yang ada hanya polemik di tubuh BNNK Asahan.
“Selama BNNK Asahan di pimpin oleh AKBP Zahara, tidak ada tercatat satu prestasipun untuk memberantas narkoba di Asahan, kalau hanya memberikan penyuluhan dan penyuluhan saja, saya rasa para mahasiswa juga bisa, jadi apa yang dipertahankan BNN Provinsi dari seorang AKBP Zahara, karena selama ini yang benar-benar memberantas narkoba dengan melakukan penangkapan adalah pihak kepolisian, jadi jika memang tidak berfungsi lebih baik AKBP Zahara di copot saja dari jabatannya” ujar Dian
Lebih lanjut Dian menyebutkan hendaknya BNN Provinsi jangan menjadi mandul dibawah pimpinan kepala yang baru, hendaknya Kombes Rudi Trenggono sebagai kepala BNN Provinsi yang baru dapat membaca situasi dan melihat laporan-laporan dari pegawai BNNK Asahan yang selama ini telah di zolimi oleh kepala BNNK Asahan.
“Saya rasa seorang Komisaris Besar Rudi Trenggono dapat menyelesaikan konflik di tubuh BNNK Asahan yang selama ini berlangsung, karena semua laporan sudah masuk kepada kepala BNN Provinsi sebelumnya, jadi kami dari mahasiswa meminta agar Kepala BNN Provinsi Sumut dapat dengan segera mencopot AKBP Zahara Pane AS dari Kepala BNNK Asahan, sebelum mahasiswa turun kejalan dan melakukan aksi unjuk rasa di kantor BNN Provinsi ini” tambah Dian
Ditempat terpisah Halim Saragih juga menyebutkan hal senada, menurut Halim, baik BNN Pusat maupun BNN Provinsi agar tidak menunda-nunda pencopotan Zahara, sebab konflik internal di tubuh BNNK Asahan bukan sekali ini saja terjadi, namun sebelumnya juga sudah pernah ada.
“Jadi hendaknya BNN Pusat dan BNN Provinsi tidak perlu lagi menunda-nunda pencopotan Zahara dari jabatannya sebagai kepala BNNK Asahan, sebab masyarakat Asahan sudah tidak percaya lagi dengan pola pimpinan Zahara yang selalu bertindak arogan dan menjadikan BNNK Asahan sebagai perusahaan keluarga besar Zahara dan hal ini terbukti dengan berkuasanya suami beserta anak-anak Zahara serta sanak family Zahara di BNNK Asahan, selain itu juga hendaknya Bupati Asahan dapat merekomendasikan pencopotan Zahara secepatnya, bukan malah memberikan PNS baru untuk membantu kerja Zahara” tambah Halim. (Ibnu/Adm)

Pintu Kantor BNNK Asahan Di Kunci Dari Dalam, Lima PNS BNNK Asahan “Ngetem” Di Pos



Asahan – Sinindo : Kelima PNS Kabupaten Asahan yang diperbantukan di kantor Badan Narkotika Kabupaten (BNNK) Asahan harus kembali menelan kekecewaan atas tindakan kepala Badan Narkotika Kabupaten Asahan AKBP Zahara Pane As dan antek-anteknya.
Kali ini, Rabu (20/3/2013) kelima PNS tersebut harus “ngetem” di pos BNNK Asahan dan tidak bisa masuk kedalam kantor untuk menjalankan aktivitas kerjanya dikarenakan kantor tersebut dikunci dari dalam dan ketika di lihat ada orang didalam kantor tersebut.
“Kami tidak dikasih masuk kedalam kantor, sebab ada orang didalam kantor, dan ketika kami gedor, orang didalam kantor seakan-akan tidak mendengar gedoran kami, makanya atas dasar itu kami menunggu pintu di buka di kantor pos ini” ujar kasi Pencegahan BNNK Asahan Salmah kepada Sindindo.
Lebih lanjut Salmah menyebutkan pasca aksi demo dan aksi sweeping yang dilakukan mahasiswa untuk mendesak AKBP Zahara Pane mundur dan pasca ditemukannya pemasangan bendera merah putih dalam keadaan terbalik dikantor tersebut, Kepala BNNK Asahan tingkahnya semakin menjadi-jadi terhadap kelima PNS yang memiliki SK dari BNNK Pusat tersebut.
“Kami masih pegawai yang syah di BNNK Asahan dan SK kami masih berlaku, tapi anehnya saat ini ada dua oknum PNS baru yang di rekrut AKBP Zahara tanpa memiliki SK dari BNN Provinisi dan Pusat, jadi AKBP Zahara menganggap kami apa, jangan saat butuh kami, kami direkrut dan dibaiki, ketika tidak butuh kami dicampakkan” ujar Salmah menambahi
Ditempat terpisah aktivis mahasiswa Asahan Halim Saragih, Dian Novita Marwa dan Adit Satria Tanjung kepada Sinindo menyebutkan dalam waktu dekat mahasiswa akan kembali menggelar aksi demo dengan massa yang besar untuk meminta AKBP Zahara mundur dari jabatannya serta mempertanggung jawabkan penggunaan anggaran di BNNK Asahan yang berasal dari pemerintah.
“Kami melihat pasca aksi demo kemarin belum ada ketegasan dari pihak BNN Provinsi dan BNN Pusat untuk mengambil tindakan tegas kepada Kepala BNNK Asahan AKBP Zahara, jika sampai akhir bulan ini belum ada tindakan tegas dari BNN Provinsi dan BNN Pusat maka kami akan kembali turun kejalan dan meminta agar kiranya BNN Provinsi dan BNN Pusat mencopot AKBP Zahara dari jabatannya dan mempertanggung jawabkan seluruh anggaran yang pernah di kucurkan pemerintah ke BNNK Asahan” ujar Dian Novita Marwa.
Sementara itu Halim Saragih menambahkan dengan adanya dua orang personil PNS lain yang kini diperbantukan di BNNK Asahan, Halim menilai Bupati Asahan tidak komitmen dengan ucapannya saat mahasiswa melakukan aksi demo dikantor bupati yang diterima oleh Bupati tersebut.
“Bupati tidak komitmen dengan ucapannya, padahal dalam aksi demonstrasi sebulan yang lalu, Bupati menyebutkan tidak akan memberikan PNS untuk di perbantukan di BNNK Asahan, nyatanya apa?” tanya Halim. (Ibnu/Adm)