KISARAN | SUMUT24
Ribuan hektare Hutan Lindung Tormatutung yang terletak di desa Hutarao
dan Desa Nagali Kecamatan Bandar Pulau Asahan kini semakin
memprihatinkan.
Sebab kawasan hutan Register 1 A Tormatutung ini semakin hari semakin
habis akibat dirambah oleh oknum-oknum penguasa di Asahan. Anehnya pihak
Dinas Kehutanan dan pihak Kepolisian Resor Asahan seolah picing mata
dan tidak melihat fenomena yang terjadi.
Menurut salah seorang aktivis Asahan Halim Saragih kepada Sumut24,
Selasa (29/1) menyebutkan sebelumnya luas areal hutan lindung
Tormatutung di Asahan memiliki luas 53.734,47 hactare yang terhampar di
wilayah Bukit Barisan dari Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Sampai Bandar
Pulau dan Aek Songsongan.
?Berdsarkan data yang saya terima setiap tahunnya luas aeral hutan
lindung tormatutung mengalami kekurangan akibat maraknya perambahan
hutan liar serta alih fungsi hutan menjadi tanaman perkebunan kelapa
sawit dan karet," imbuh Halim.
Dari data Tim Topografi Kodam (TOPDAM) I Bukit Barisan di tahun 2003
menyebutkan luas kawasan hutan Tormatutung sebesar 33.117,59 hectare,
berarti ditahun tersebut kawasan hutan lindung Tormatutung berkurang
sebanyak 19.616,78 hectare.
"Ini akibat dari alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit, karet dan praktik illegal loging,? tambahnya.
Mahasiswa yang aktif di organisasi ke Mahasiswaan ini juga menambahkan
sampai saat ini perambahan kawasan hutan lindung Tormatutung Asahan
masih terus berlanjut, ironisnya hasil hutan tersebut di perjual belikan
di bawah tangan kepada pengusaha-pengusaha.
?Bukti yang kita dapat di Desa Huta Rau dan Desa Aek Nagali menjadi
sasaran reboisasi pada tahun 2005 dan 2006 yang lalu yang mana proyek
reboisasi tersebut dikerjakan oleh Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan
dan Lahan (GN-RHL) yang dibantu oleh kolompok Tani dan LSM pencinta
lingkungan setempat," jelasnya.
Proyek tersebut menelan anggaran sebesar Rp. 32 Miliar, namun sangat
disayangkan hasil dari proyek tersebut tidak berhasil, semuanya ludes
dibabat oleh para perambah liar yang akhirnya menambah daftar
pengurangan (deforestasi) luas areal kawasan Hutan Lindung Tormatutung
Asahan.
"Jika hal ini tidak dicermati oleh pihak Pemkab Asahan maka kerusakan
kawasan hutan lindung ini otomatis akan punah sehingga kedepan bisa saja
akibat makin minimnya kawasan hutan mengakibatkan banjir bandang dan
longsor di Asahan,? imbuh Halim.
Di tempat terpisah Kadis Kehutanan Kabupaten Asahan Ir. Pantas Sihombing
ketika dikonfirmasi mengenai luas areal kawasan hutan Tormatutung yang
dirambah atau beralih fungsi tidak berhasil ditemui di ruang kerjanya.
(Dirman)
sumber : http://www.sumut24.com/view.php?newsid=4401
Kalau rezim lalai, INGATKAN! Kalau rezim zalim, LAWAN! Kalau rezim tak mampu,TURUNKAN !
Senin, 22 April 2013
Terus Diberitakan, Polhut Asahan Bangun Pos KPHL
Jumat, 1 Februari 2013 | 18:53:50
KISARAN |SUMUT24Terus di beritakan di media akhirnya Polisi Kehutanan (Polhut Asahan) meninjau lokasi Hutan Tormatutung, Kamis (31/1). Polhut Asahan mengerahkan dua regu yakni regu pertama ke daerah Kecamatan Bandar Pulau dan regu kedua Ke Kecamatan Bandar Pasir Mandoge.
Dalam operasi ini regu pertama yang memantau kawasan hutan Tormatutung di Kecamatan Bandar Pulau di komandoi T. Edy sedangkan yang memantau kawasan hutan Tormatutung di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge di komandoi Nopel Naibaho.
Turunnya tim dari Polisi Kehutanan ini terkait dengan maraknya pemberitaan di sejumlah media atas rusaknya Hutan Lindung Tormatutung.
Kapolhut Asahan, TR Nainggolan ketika di temui Sumut24 mengatakan tim ini turun ke lokasi hutan dengan tujuan menentukan titik dan membangun Pos KPHL (Kesatuan Pengelola Hutan Lindung) di bawah naungan Dirjen PKHA (Perlindungan Konservasi Hutan dan Alam).
?Kita memantau langsung lokasi hutan yang menjadi kebanggaan Kabupaten Asahan ini, dan kita akan membangun Pos Kesatuan Pengelola Hutan Lindung yang tugasnya di bawah naungan Dirjen Perlindungan Konservasi Hutan dan Alam) sehingga kelestarian hutan tetap terjaga dan tidak ada lagi perambah-perambah hutan berkeliaran? Ujar TR.
Menanggapi hal ini aktivis mahasiswa Halim Saragih mengatakan bahwa tindakan yang di lakukan oleh Polhut sudah benar, akan tetapi terlambat.
?Saya menilai apa yang dilakukan oleh Polhut Asahan sudah baik, Cuma kesannya terlambat. Kenapa setelah ramai diberitakan baru pihak Polhut membangun Pos KPHL, sementara sudah banyak hutan yang dirambah. Jadi saya berharap petugas pos KPHL dapat memberantas para perambah hutan bukannya malah menjadi backing para perambah hutan,? ujar Halim. (Dirman)
sumber : http://www.sumut24.com/view.php?newsid=4472
Gas Elpiji 3 Kg di Asahan Langka
Selasa, 5 Februari 2013 | 19:55:30
KISARAN | SUMUT24 Gas elpiji ukuran 3 Kg di Kabupaten Asahan menghilang atau langka di pasaran dalam dua pekan terakhir ini. Gas hasil konversi dari minyak tanah tersebut kini sudah tidak didapati di agen-agen penyalur yang tersebar di Asahan.
Akibatnya membuat masyarakat menjadi resah.
Ditemui wartawan, Sabtu (3/2, Hadi, salah seorang pengecer gas elpiji 3 Kg di daerah Pasar Lama Asahan mengungkapkan, dirinya sudah 2 minggu tidak mendapat pasokan gas elpiji dari pihak agen. Menurut Hadi, biasanya dalam satu minggu bisa dua atau tiga kali mendapatkan pasokan gas ke tempatnya.
?Sudah dua Minggu ini tidak ada masuk bang, abang bisa lihat sendiri tabung-tabung kosong yang saya pampang di warung saya ini,? ujarnya. Ditanya langkah apa yang dilakukannya memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, Hadi menyebutkan dengan mencari stok Elpiji 3 Kg ditempat yang lain. Tentu saja dengan terpaksa menaikkan harga dari harga yang standard, ucapnya.
?Mau tidak mau saya menaikkan harga bang dari biasanya Rp 16 ribu menjadi Rp 17 Ribu,? ujarnya.
Senada diucapkan Budi salah seorang pedagang nasi goreng di Jalan Paramsya Kisara ini. Ia menyebutkan dengan kelangkaan gas elpiji 3 Kg ini dirinya merasa sangat dirugikan.
Sebab menurut Budi, biasanya menghabiskan 1 tabung dalam waktu 2 hingga tiga hari ini, membuat dirinya kewalahan.
?Ya memang sulit didapat, seandainya pun ada harganya menjadi Rp 17 ribu bahkan ada yang menjual Rp 20 Ribu, karena kita membutuhkan ya mau tidak mau harus dibeli,? ujarnya.
Budi juga menambahkan, berat dari tabung gas 3 Kg tersebut mengalami pengurangan. ?Kalau kita timbang berat bersihnya sudah tidak 8 Kg lagi, sebab tabung kosong beratnya 3 Kg, sedangkan isinya 5 Kg," pungkasnya.
Tetapi, ungkap dia, saat ini isi gas hanya 7,3 Kg pertabungnya. "Jadi saya menduga hilangnya gas elpiji 3 Kg ini merupakan spekulasi pengusaha, sebab sudah ada isu bahwa pemerintah akan menaikkan harga gas elpiji, sehingga pengusaha menimbun gas tersebut,? tambahnya.
Sementara, untuk mengetahui penyebab hilangnya gas elpiji 3 Kg ini, SUMUT24 bersama dua orang aktivis mahasiswa Asahan Halim Saragih dan Syarifuddin Harahap menyambangi SPPBE PT. SMMS di Desa Air Teluk Hessa. Di lapangan ditemukan kendaraan pembawa gas hilir mudik keluar masuk ke dalam agen resmi penyaluran gas elpiji untuk wilayah Kabupaten Asahan milik warga keturunan Andy Cokro.
Ketika SUMUT24 akan konfirmasi kepada Andy Cokro, Security PT. SMMS Sulaiman menyebutkan atasannya tersebut sedang menerima tamu dari Pertamina. ?Pak Andy sedang rapat dengan pihak pertamina, besok aja orang abang datang lagi ya,? imbuhnya.
Sementara itu, terlihat mobil pembawa tabung gas hilir mudik di inti kota Kisaran seakan-akan menunjukkan bahwa pihak SPPBE menyalurkan gas ke agen-agen, namun beberapa agen yang disambangi selalu menjawab bahwa tidak ada satupun truck tersebut memasuk gas ke tempat mereka. (Dirman)
sumber : http://www.sumut24.com/view.php?newsid=4552
AKBP Zahara Dicopot, AKBP Agus Alimuddin Jabat BNNK Asahan
Asahan Gelombang
aksi dari mahasiswa yang menuntut agar AKBP Zahara Pane AS dicopot dari
jabatannya di Badan Narkotika Kabupaten Asahan (BNNK) terjawab sudah,
setelah Badan Narkotika Nasional Pusat mencopot jabatan AKBP Zahara dari
kepala BNNK Asahan dan menghunjuk AKBP Agus Alimuddin sebagai Kepala
Badan Narkotika Kabupaten Asahan.
Informasi
ini diperoleh Sinindo dari Badan Narkotika Nasional Provinsi, Kamis
(28/3/2013) via hubungan SMS, sekira pukul 09.43 Wib. Untuk memastikan
informasi ini Sinindo langsung mengkonfirmasi pihak Bandan Narkotika
Nasional Provinsi dan pihak BNN Provinisi melalui salah seorang Kabid
yang bertugas di BNN Provinsi membenarkan hal ini.
“Benar,
SK pencopotan AKBP Zahara Pane dikeluarkan oleh BNN Pusat pada hari
Selasa (26/3/2013) kemarin dan sudah masuk ke BNN Provinsi, dan kita
juga sudah menetapkan bahwa pengganti AKBP Zahara di BNNK Asahan adalah
AKBP Agus Alimuddin dari Kasubdit Cyber Crime Reskrimsus Polda Sumut”
ujar salah seorang Kabid BNN Provinsi.
Lebih
lanjut Kabid tersebut menyatakan bahwa untuk pelantikan Kepala BNNK
Asahan yang baru nantinya akan dilakukan di Asahan langsung hal ini
bertujuan agar Kepala BNNK Asahan yang baru nantinya dapat mengenal
masyarakat Asahan yang hiterogen dan benar-benar program P4GN
dilaksanakan.
“Kita
berharap kiranya masyarakat Asahan melalui aktivis mahasiswa, pers dan
LSM di Asahan untuk memberantas narkoba di Asahan dengan menjalin
kerjasama yang baik dengan kepala BNNK Asahan yang baru nanti, kita juga
sangat menghargai dan mengucapkan salut kepada adik-adik mahasiwa yang
telah memperjuangkan kebenaran dan menginginkan agar di BNNK Asahan ada
perombakan pimpinan demi sebuah kemajuan.” Ujarnya lebih lanjut.
Sementara
itu salah seorang aktivis mahasiswa Asahan Adit Satria Tanjung ketika
di konfirmasi prihal pencopotan AKBP Zahara mengaku sudah mengetahuinya
dari pihak BNN Provinsi.
“Iya, saya sudah mengetahuinya dari pihak BNN Provinisi pagi tadi” ujar halim
Lebih
lanjut halim saragi mengharapkan kiranya sosok pemimpin BNNK Asahan yang baru
nanti dapat bekerja professional untuk memberantas narkoba di Asahan.
Selain itu juga saya berharap agar nantinya AKBP Agus Alimuddin dapat
bekerjasama yang baik dengan pegawainya, instansi polri, TNI, mahasiswa,
lsm dan pers untuk memerangi narkoba di Asahan, dan satu lagi saya
berharap agar kiranya peristiwa-peristiwa yang selama ini terjadi
ditubuh BNNK Asahan tidak terjadi lagi dibawah pimpinan AKBP Agus
Alimuddin” ujar Halim mengakhiri. (Ibnu)
Jika Akhir Maret Kepala BNNK Asahan Belum Dicopot, Akivis Mahasiswa Akan Gelar Aksi Di BNN Provinsi
Asahan – Sinindo : Aktivis
mahasiswa Asahan yang terdiri dari Halim Saragih bersama dengan aktivis dari HMI, IMM, BEM Amik
Royal dan Mahasiswa Universitas Asahan akan menggelar aksi demonstrasi
di kantor BNN Provinsi Sumatera Utara jika dalam akhir Bulan Maret ini
belum mendapat putusan pencopotan kepala BNNK Asahan AKBP Zahara Pane
AS. Hal ini diungkapkan Adit Satria Tanjung bersama Dian Novita Marwa
kepada Sinindo, Kamis (21/3/2013).
“Kita
sudah jenuh dengan prilaku dari Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNNK)
Asahan yang dengan seenaknya membuat peraturan-peraturan sendiri
ditubuh BNNK Asahan. Jika kita lihat kilas balik dari BNNK Asahan
semenjak di pimpin oleh seorang Perwira Menengah Polwan yang bernama
Zahara Pane di Kabupaten Asahan ini, tidak ada satupun yang menjadi
prestasi, malah yang ada menimbulkan polemik internal antara pimpinan
BNNK Asahan dengan para pegawainya, dengan terjadinya gonta-ganti
pegawai berarti menunjukkan tidak adanya keharmonisan ditubuh BNNK
Asahan, jadi muncul pertanyaan, ada apa ditubuh BNNK Asahan, mengapa
kepala BNNK Asahan selalu menjadikan pegawainya sebagai Puzzle (mainan
bongkar pasang)? Dan mengapa hal ini terjadi saat para pegawai sudah
mengerti dari mana saja anggaran dana di BNNK dan diperuntukkan apa
saja? Setelah itu para pegawai tersebut seakan dimusuhi dan tidak
diberikan masuk kedalam kantor yang nota bene adalah milik pemerintah
Kabupaten Asahan” ujar Adit Satria Tanjung.
Dian
menambahkan, dirinya bersama tim akan mencari berapa saja anggaran dana
yang dikucurkan oleh pemerintah untuk BNNK Asahan dan telah digunakan
kemana saja dana tersebut, dan untuk itu Dian menyebutkan akan menyurati
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit, dan jika terdapat
adanya penyelewengan dana maka mahasiswa akan melaporkan hal ini kepada
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.
“Selain
melakukan aksi demo kita juga akan meminta Badan Pemeriksa Keuangan
untuk melakukan audit di BNNK Asahan, jika terdapat penyimpangan dana,
maka kita akan menyurati KPK dan Kejaksaan Agung di Jakarta untuk
memeriksa AKBP Zahara” ujar Dian.
“Yang
jelasnya kami sudah gerah dengan sepak terjang AKBP Zahara di BNNK
Asahan, makanya kami memberikan waktu kepada Pemerintah Kabupaten
Asahan, Badan Narkotika Provinsi untuk segera mengeluarkan surat
pencopotan Zahara, dan jika sampai akhir bulan ini surat pencopotan
tersebut tidak juga ada, maka kami akan turun kejalan dengan massa yang
besar melakukan unjuk rasa di Kantor Bupati Asahan dan Badan Narkotika
Provinsi” Tambah Dian dan diamini oleh Halim Saragih dan Adit Sartria
Tanjung (Ibnu/Adm)
Aktivis Mahasiswa Desak BNN Pusat dan Provinsi Copot AKBP Zahara Sebagai Kepala BNNK Asahan
Asahan – Sinindo : Menyahuti
segala peristiwa di tubuh Badan Narkotika Kabupaten Asahan, Aktivis
Mahasiswa Asahan yang dimotori Dian Hayati Marwa, Halim Saragih dan Adit
Satria Tanjung meminta Kepala Badan Narkotika Nasional Pusat dan
Provinsi mengambil tindakan tegas kepada Kepala BNNK Asahan AKBP Zahara
Pane As.
Aktivis Mahasiswa Sudah Layangkan Surat Izin Demo Ke Kantor BNNK Asahan
Asahan – Sinindo :
Aktivis Mahasiswa Asahan sudah melayangkan surat izin aksi demo ke
Kantor BNNK Asahan ke pihak Kepolisian Resor Asahan, Jumat (24/3/2013).
Dalam
surat izin yang dilayangkan mahasiswa ke Kapolres Asahan Cq. Kasat
Intelkam Polres Asahan tersebut berencana menggelar aksi hari Kamis
(28/3/2013) dengan diikuti massa sekitar ratusan massa.
Hal
ini diungkapkan koordinator lapangan Dian Hayati Marwa kepada Sinindo,
Jumat (24/3/2013) malam. Menurut aktivis wanita ini dirinya bersama Adit
Satria Tanjung, Halim Saragih beserta aktivis dari beberapa kampus yang
ada di Asahan siap menggeruduk kantor Badan Narkotika Kabupaten Asahan
(BNNK) dan meminta agar AKBP Zahara Pane AS meletakkan jabatannya
sebagai kepala BNNK Asahan dan mempertanggung jawabkan seluruh anggaran
di BNNK Asahan selama di pimpin olehnya.
“Kita
rencanakan sekitar 200 hingga 300 massa, dengan tujuan aksi yakni
kantor BNNK Asahan, Kantor Bupati Asahan, Kantor DPRD Asahan dan tugu
perjuangan Kisaran, dalam aksi tersebut kita meminta agar AKBP Zahara
meletakkan jabatannya serta mempertanggung jawabkan aliran dana bantuan
dari pemerintah ke tubuh BNNK Asahan, selain itu juga kita meminta
kepada Bupati Asahan dan DPRD Asahan agar secepatnya mengeluarkan surat
rekomendasi pencopotan AKBP Zahara ke BNN Provinsi dan BNN Pusat serta
meminta pihak Poldasu menarik AKBP Zahara Pane ke kesatuannya di
Poldasu” ujar Dian.
Lebih
lanjut Dian menyatakan setelah menggelar aksi di BNNK Asahan, aktivis
mahasiswa juga akan menggelar aksi yang sama di kantor BNN Provinsi
sebelum akhir Maret ini.
“Kita
juga akan menggelar aksi di BNN Provinsi dan kita meminta kepada Kepala
BNN Provinsi Kombes Pol Rudi Trenggono tidak menunda-nunda pencopotan
AKBP Zahara” tambahnya
Ketika
di tanya mengapa mahasiswa begitu bersemangat untuk mencopot Zahara
dari jabatannya di Asahan, Dian didampingi Adit menyebutkan mereka sudah
jenuh dengan aksi dan sepak terjang Zahara selama memimpin BNNK Asahan.
“Kita
sudah jenuh dengan gaya kepemimpinan Zahara yang terkesan arogan dan
tidak transparan kepada pegawainya dalam pengelolaan anggaran, sehingga
dengan tidak ketransparanannya dalam pengelolaan anggaran nantinya bisa
menjebak para pegawainya, selain itu juga Zahara sudah menganggap bahwa
BNNK Asahan adalah project keluarganya dimana hampir seluruh staff di
BNNK Asahan adalah keluarga dekatnya, selain itu rombak pegawai juga
sering dilakukannya dengan tujuan diduga untuk menutupi aliran dana yang
diperikan pemerintah kepada BNNK Asahan tersebut” tambah Dian
mengakhiri. (Ibnu)
sumber :http://sinarindonesianews.com/nasional/500-aktivis-mahasiswa-sudah-layangkan-surat-izin-demo-ke-kantor-bnnk-asahan.html
Duh, Kantor BNN Asahan Pasang Bendera Merah Putih Terbalik
Matatelinga - Asahan, Bendera bendera Merah Putih dipasang terbalik menjadi Putih Merah selama sembilan jam berkibar di kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten Asahan di jalan Turi No. 39 Kisaran – Asahan Sumatera Utara, Senin (25/02/2013) mulai dari pagi hingga pukul 14.30 Wib.
Insiden ini menjadi perhatian masyarakat yang melintasi kantor BNN asahan, ironisnya bendera yang dipasang terbalik ini tidak semestinya berlangsung berjam-jam dimana lokasi bendera terbalik ini luput dari perhatian oleh penghuni Kantor Badan Narkotika Kabupaten Asahan yang dipimpin oleh seorang perwira menengah kepolisian dengan pangkat bunga melati dua dipundaknya.
Sebelumnya, Kepala BNN Asahan, Zahara Pane yang selama ini menuai kecaman dan protes oleh karyawan dan Mahasiswa. didesak untuk mundur dari jabatannya pasca diusirnya lima orang PNS yang diperbantukan oleh Pemkab Asahan.
Insiden terbaliknya pemasangan bendera merah putih ini awalnya diketahui oleh salah seorang wartawan harian terbitan Medan yang sedang melintas di depan kantor tersebut, melihat bendera RI yang dipasang terbalik wartawan tersebut langsung mengabadikan di kamera poketnya dan menghubungi beberapa wartawan lainnya.
Sementara itu, Halim Saragi , seorang aktivis Asahan mengatakan kepada Matatelinga.com bahwa pemasangan bendera merah putih terbalik itu merupakan bentuk kelalaian dan kecerobohan sehingga dikatakan sebagai bentuk penghinaan negara dan meminta tegas kepada Kepala BNN Asahan, AKBP Zahara Pane AS dilakukan pemeriksaan oleh Propam Poldasu.
“Kami meminta pihak Propam Poldasu untuk memanggil dan memeriksa AKBP Zahara Pane AS, terkait beberapa konfilik yang terjadi di tubuh BNN Asahan sampai munculnya bendera Indonesia yang dipasang terbalik di kantornya lebih dari setengah hari” ujar Halim.
Lanjut Halim, dengan adanya temuan terbaliknya bendera RI merupakan pelecehan dari Kepala BNNK Asahan terhadap negara RI.
“Ini merupakan salah satu bentuk kebobrokan Kepala BNN Asahan dalam memimpin Badan Narkotika di Asahan ini serta merupakan rangkaian dampak dikeluarkannya lima orang pegawai BNN Asahan dan perekrutan tenaga BNN disinyalir KKN, yakni merupakan orang-orang “cangkokan” dari kepala BNN Asahan AKBP Zahara Pane AS.
Hingga saat ini, Kepala BNNK Asahan AKBP Zahara Pane AS di nomor ponselnya 08126519*** Ponsel milik AKBP Zahara tidak aktif, dan belum adanya keterangan resmi atas rangkaian kejadian yang terjadi di tubuh institusi BNN Asahan.
(Amour/Adm)
Tak Boleh Ngantor, Pegawai BNNK dan Mahasiswa Sweeping Kantor BNNK Asahan
KISARAN:
lima pegawai BNNK Asahan dan puluhan aktifis mahasiswa melakukan aksi
sweeping di kantor BNNK Asahan yang terletak tak jauh dari lapangan
Hoky- Kisaran, Senin (11/2/2013) .Para Pegawai BNNK dan Aktifis Mahasiswa Asahan melakukan Sweeping di Kantor BNNK Asahan Aksi tersebut dipicu atas pengusiran kelima PNS yang diperbantukan di
kantor BNNK Asahan masing-masing Drs.Bahrum, Salmah, Elvina Kartika
Sari, Aprizal Heri Hasyim Tanjung dan Erna Komalasari oleh anak kandung
Kepala BNNK Asahan AKBP Zahara yang diketahui bernama Dedek Erdina
Wirza pada senin lalu.Dalam aksinya itu, pegawai BNNK dan aktifis mahasiswa melakukan konvoi
dengan sepeda motor dan mendatangi kantor BNNK Asahan guna mencari
keberadaan keluarga Kepala BNNK Asahan yang diketahui tinggal dan
menguasai kantor BNNK Asahan.
” Ini kantor atau rumah, kenapa ada tempat tidur disini” tanya Adit salah seorang aktivis mahasiswa saat itu, dan ketika ditanya kemana berkas-berkas yang berada dilemari kerja para pegawai, antek-antek Zahara tidak dapat mengatakannya.
Aksi semakin memanas saat salah seorang antek-antek Zahara dengan sengaja mematikan aliran listrik, ketika kelima pegawai ingin mencari data mereka di komputer. “Lampu dimatikan…. Lampu dimatikan” ujar Dian Marwa yang melihat salah seorang antek-antek Zahara yang diketahui bernama Reza yang merupakan keponakan kandung dari kepala BNNK Asahan.
“Ini kantor atau rumah pribadi, kenapa yang berada disini keluarga besar AKBP Zahara, apa mereka menganggap kantor ini adalah rumah pribadi,sehingga suami, anak, ponakan, beserta keluarga besarnya bisa tinggal disini dan bertindak semena-mena dikantor milik asset pemkab Asahan ini” teriak Halim Saragih ketua AMAK Asahan.
Dengan membawa berbagai atribut dan selebaran, kelima pegawai BNNK Asahan dan aktifis mahasiswa berkonvoi beriringan menuju kantor Bupati Asahan dan melakukan orasi.
Pantauan Kompasiana, para aktifis yang tergabung dalam solidaritas mahasiswa Asahan peduli BNNK Asahan juga membagikan selebaran yang berisikan mempertanyakan kapasistas Dedek Erdina Wirza di BNNK Asahan yang telah mengusir pegawai yang dipekerjakan di BNNK Asahan. Kemudian mendesak BNNP Sumut dan polres Asahan memerintahkan Sat Narkoba untuk melakukan tes urine, pigman rambut dan darah kepada Kepala BNNK Asahan beserta keluarganya.
” Meminta BNNK Asahan transfaran dalam pengelolaan anggaran, serta mendesak DPRD Asahan segera memanggil semua pihak dalam permasalahan tersebut, Ujar halim saragi. (heri)
” Ini kantor atau rumah, kenapa ada tempat tidur disini” tanya Adit salah seorang aktivis mahasiswa saat itu, dan ketika ditanya kemana berkas-berkas yang berada dilemari kerja para pegawai, antek-antek Zahara tidak dapat mengatakannya.
Aksi semakin memanas saat salah seorang antek-antek Zahara dengan sengaja mematikan aliran listrik, ketika kelima pegawai ingin mencari data mereka di komputer. “Lampu dimatikan…. Lampu dimatikan” ujar Dian Marwa yang melihat salah seorang antek-antek Zahara yang diketahui bernama Reza yang merupakan keponakan kandung dari kepala BNNK Asahan.
“Ini kantor atau rumah pribadi, kenapa yang berada disini keluarga besar AKBP Zahara, apa mereka menganggap kantor ini adalah rumah pribadi,sehingga suami, anak, ponakan, beserta keluarga besarnya bisa tinggal disini dan bertindak semena-mena dikantor milik asset pemkab Asahan ini” teriak Halim Saragih ketua AMAK Asahan.
Dengan membawa berbagai atribut dan selebaran, kelima pegawai BNNK Asahan dan aktifis mahasiswa berkonvoi beriringan menuju kantor Bupati Asahan dan melakukan orasi.
Pantauan Kompasiana, para aktifis yang tergabung dalam solidaritas mahasiswa Asahan peduli BNNK Asahan juga membagikan selebaran yang berisikan mempertanyakan kapasistas Dedek Erdina Wirza di BNNK Asahan yang telah mengusir pegawai yang dipekerjakan di BNNK Asahan. Kemudian mendesak BNNP Sumut dan polres Asahan memerintahkan Sat Narkoba untuk melakukan tes urine, pigman rambut dan darah kepada Kepala BNNK Asahan beserta keluarganya.
” Meminta BNNK Asahan transfaran dalam pengelolaan anggaran, serta mendesak DPRD Asahan segera memanggil semua pihak dalam permasalahan tersebut, Ujar halim saragi. (heri)
Aktivis Mahasiswa Desak BNN Pusat dan Provinsi Copot AKBP Zahara Sebagai Kepala BNNK Asahan
Asahan – Sinindo : Menyahuti
segala peristiwa di tubuh Badan Narkotika Kabupaten Asahan, Aktivis
Mahasiswa Asahan yang dimotori Halim Saragih meminta Kepala Badan Narkotika Nasional Pusat dan
Provinsi mengambil tindakan tegas kepada Kepala BNNK Asahan AKBP Zahara
Pane As.
Pintu Kantor BNNK Asahan Di Kunci Dari Dalam, Lima PNS BNNK Asahan “Ngetem” Di Pos
Asahan – Sinindo : Kelima
PNS Kabupaten Asahan yang diperbantukan di kantor Badan Narkotika
Kabupaten (BNNK) Asahan harus kembali menelan kekecewaan atas tindakan
kepala Badan Narkotika Kabupaten Asahan AKBP Zahara Pane As dan
antek-anteknya.
Kali
ini, Rabu (20/3/2013) kelima PNS tersebut harus “ngetem” di pos BNNK
Asahan dan tidak bisa masuk kedalam kantor untuk menjalankan aktivitas
kerjanya dikarenakan kantor tersebut dikunci dari dalam dan ketika di
lihat ada orang didalam kantor tersebut.
“Kami
tidak dikasih masuk kedalam kantor, sebab ada orang didalam kantor, dan
ketika kami gedor, orang didalam kantor seakan-akan tidak mendengar
gedoran kami, makanya atas dasar itu kami menunggu pintu di buka di
kantor pos ini” ujar kasi Pencegahan BNNK Asahan Salmah kepada Sindindo.
Lebih
lanjut Salmah menyebutkan pasca aksi demo dan aksi sweeping yang
dilakukan mahasiswa untuk mendesak AKBP Zahara Pane mundur dan pasca
ditemukannya pemasangan bendera merah putih dalam keadaan terbalik
dikantor tersebut, Kepala BNNK Asahan tingkahnya semakin menjadi-jadi
terhadap kelima PNS yang memiliki SK dari BNNK Pusat tersebut.
“Kami
masih pegawai yang syah di BNNK Asahan dan SK kami masih berlaku, tapi
anehnya saat ini ada dua oknum PNS baru yang di rekrut AKBP Zahara tanpa
memiliki SK dari BNN Provinisi dan Pusat, jadi AKBP Zahara menganggap
kami apa, jangan saat butuh kami, kami direkrut dan dibaiki, ketika
tidak butuh kami dicampakkan” ujar Salmah menambahi
Ditempat
terpisah aktivis mahasiswa Asahan Halim Saragih, Dian Novita Marwa dan
Adit Satria Tanjung kepada Sinindo menyebutkan dalam waktu dekat
mahasiswa akan kembali menggelar aksi demo dengan massa yang besar untuk
meminta AKBP Zahara mundur dari jabatannya serta mempertanggung
jawabkan penggunaan anggaran di BNNK Asahan yang berasal dari
pemerintah.
“Kami
melihat pasca aksi demo kemarin belum ada ketegasan dari pihak BNN
Provinsi dan BNN Pusat untuk mengambil tindakan tegas kepada Kepala BNNK
Asahan AKBP Zahara, jika sampai akhir bulan ini belum ada tindakan
tegas dari BNN Provinsi dan BNN Pusat maka kami akan kembali turun
kejalan dan meminta agar kiranya BNN Provinsi dan BNN Pusat mencopot
AKBP Zahara dari jabatannya dan mempertanggung jawabkan seluruh anggaran
yang pernah di kucurkan pemerintah ke BNNK Asahan” ujar Dian Novita
Marwa.
Sementara
itu Halim Saragih menambahkan dengan adanya dua orang personil PNS lain
yang kini diperbantukan di BNNK Asahan, Halim menilai Bupati Asahan
tidak komitmen dengan ucapannya saat mahasiswa melakukan aksi demo
dikantor bupati yang diterima oleh Bupati tersebut.
“Bupati
tidak komitmen dengan ucapannya, padahal dalam aksi demonstrasi sebulan
yang lalu, Bupati menyebutkan tidak akan memberikan PNS untuk di
perbantukan di BNNK Asahan, nyatanya apa?” tanya Halim. (Ibnu/Adm)
Langganan:
Postingan (Atom)