Rabu, 04 Januari 2012
KISARAN-Selama setahun pemerintahan Bupati Asahan Drs H Taufan Gama
Simatupang dan Wakil Bupati H Surya BSc, pembangunan di Asahan dinilai
belum menyentuh seluruh masyarakat kecil. Kesejahteraan masyarakat masih
jauh dari yang diharapkan.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Lingkaran Mahasiswa Asahan
dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam aksi unjuk rasa akhir tahun,
Sabtu (31/12) tengah malam di Makam Pahlawan dan rumah dinas Bupati
Asahan melalui oratornya Husni Mustofa, Rudiansyah Ritonga dan Muhamad
Safrizal mengatakan, berbagai program yang dilaksanakan oleh Pemkab
Asahan belum maksimal.
“Para pahlawan yang telah mendahuli kami, ini adalah generasimu yang
bertekad melanjutkan perjuanganmu memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Hari ini, menjelang pergantian tahun dari tahun 2011 ke tahun 2012, di
Asahan masih terlihat kesenjangan, rintihan rakyat kecil yang belum
menikmati pembanguan masih banyak. Pemerintah justru hanya kebanyakan
janji manis tanpa realisasi yang jelas,” teriak Husni Mustofa dari HMI.
Bukan hanya kinerjaa Pemkab, pengunjuk rasa juga menyoroti kinerja DPRD
Asahan yang yang memiliki peran kontrol sosial justru lebih cenderung
berfungsi sebagai tukang stempel pemerintah untuk mengesahkan
kebijakan-kebijakan yang dinilai belum berpihak penuh untuk rakyat.
“Sudah lebih dua tahun menjabat, belum terlihat melaksanakan fungsinya
secara maksimal. Sebagai wakil rakyat masih lebih sering bertepuk tangan
saat pertemuan dengan eksekutif dalam berbagai pembahasan, tetapi sepi
dari kritikan, masukan yang berorientasi kerakyatan,” kata Rudiansyah.
Bersamaan, massa PMII melakukan unjuk rasa di rumah dinas Bupati Asahan.
Orator Halim Saragi mengatakan, persoalan-persoalan di era
kepemimpinan Taufan-Surya dinilai masih banyak kegagalan yang signifikan
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala daerah.
Diantaranya, gagal mengelola anggaran usaha kecil menengah (UKM) sebesar
Rp10 miliar sehingga tidak terealisasi seutuhnya. Gizi buruk masih
terjadi di Asahan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provsu bulan
Agusutus 2011 lalu ditemukan 209 balita terkena dampak gizi buruk di
Asahan. Bahkan di akhir Desember 2011 masih ditemukan di tengah-tengah
masyarakat balita yang kurang gizi yakni warga Kelurahan Teladan
Kecamatan Kisaran Timur.
Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang yang langsung menerima pengunjuk
rasa dari PMII berjanji akan menindaklanjuti tuntutan pengunjuk rasa.
Bupati juga meminta data lengkap dari mahasiswa sekaitan dengan berbagai
kecaman yang menurut bupati tidak memiliki data dan dasar yang kuat.
Terkait dengan pernyataan mahasiswa yang berunjuk rasa di makam
pahlawan, Kabag Humas Pemkab Asahan Rahman Halim yang dikonfirmasi Senin
(2/1) mengatakan, apa yang dikatakan mahasiswa tidak berdasar, sebab
program telah dilakukan Pemkab telah berjalan walau ada sebagian kecil
yang belum maksimal.
“Tapi bukanlah kegagalan, karena Bupati/Wakil Bupati Asahan baru menjabat satu tahun lebih,” kata Rahman.
Dijelaskannya, Pemkab Asahan selama tahun 2011 telah maksimal dan sudah
banyak perubahan yang orientasinya untuk kesejahteraan rakyat.
Wakil Ketua DPRD Asahan Armen Margolang yang diminta tanggapannya
membantah kalau DPRD tidak menjalankan fungsinya. Menurutnya, DPRD
Asahan sudah melakukan fungsinya secara maksimal. (van)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar