Kisaran – Jurnal Asahan. Sejumlah elemen masyarakat dan ormas Islam
Asahan meminta dan mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan serta
aparat kepolisian untuk menutup kafe Ucok Mangkok (UM) yang berada di
Mutiara Kisaran. Pasalnya,kafe yang beroperasi di dekat Daerah Aliran
Sungai (DAS) itu sudah meresahkan warga sekitar.Bahkan,kafe yang
memiliki beberapa VIP itu merupakan tempat yang selama ini menjadi
lokasi ajang transaksi sex dan peredaran narkoba serta tempat paling
aman untuk pengunjung yang doyan mengkonsumsi narkoba sambil
mendengarkan musik ditemani wanita penghibur.
“Kami minta Pemkab dan Polres Asahan untuk segera menutup kafe UM yang
ada di di dekat DAS itu. Karena, kafe yang disinyalir dibackup oleh
oknum aparat dan wartawan Asahan itu sudah sangat meresahkan dan bisa
berdampak negatif bagi pemud di Asahan,” tegas Ketua Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Asahan, Halim Saragih , Jumat
(6/4) sekira pukul 11.30 WIB di Kisaran.
Apalagi, kata Halim, selain kafe UM bisa berdampak pada aspek social
dengan semakin bobroknya mental dan moral pemuda, karena keberadaan kafe
yang terkesan kebal hukum dikarenakan tidak pernah ditindak oleh Pemkab
Asahan karena telah melanggar perda. Kafe UM juga sudah kian menjadi
omongan warga sekitar karena kerap mengganggu kenyamanan tidur warga
yang terganggu akibat dengungan musik kafe dan hilir mudik pengunjung
yang mabuk hingga larut pagi.
“Untuk itu saya tegaskan kepada Pemkab dan Polres Asahan agar segera
menutup paksa kafe yang baru digerebek oleh Satuan Narkoba Polres
Asahan, yang menemukan 3 pengunjung yang asik memakai narkoba di dalam
VIP kafe itu,”sebut Halim.
Senada,M.Yunus salah seorang pengamat Sosial Kabupaten Asahan , Jumat
(6/4) sekira pukul 15.00 WIB, juga meminta dan memohon kepada Kapolres
Asahan,AKBP Yustan Alpiani dan Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupan agar
segera menutup paksa lokasi tempat hiburan malam UM yang membuka
usahanya selama 24 jam penuh.
Soalnya, kata M Yunus,kafe Ucok Mangkok itu sudah kerap mengganggu
kenyamanan masyarakat dan telah mengganggu ekosistem alam dan lingkungan
karena membuat kafe VIP permanen diatas DAS yang sewaktu-waktu bisa
memakan korban jiwa jika bantarannya merosot karena tidak ada bendungan
penahannya.
“Saya meminta ketegasan Kapolres Asahan dan Bupati Asahan selaku pejabat
yang berkompeten untuk menutup paksa kafe UM yang meresahkan itu.
Karena, kalau tidak kafe remang-remang ajang transaksi sek dan narkoba
itu akan merusak generasi bangsa dan bakal memakan korban jiwa
nantinya,”ujar M.Yunus yang juga warga Mutiara.
Terpisah, Camat Kisaran Timur Rahmad Hidayat Siregar yang ditemui di
kantornya kemarin, mengaku tidak mengetahui adaanya kafe Ucok Mangkok
yang beroperasi di Kecamatannya itu. Bahkan, dia juga mengaku tidak
mengetahui kafe itu menjadi tempat peredaran narkoba dan konsumsi
narkoba paling aman serta tempat ajang transaksi sex. Soalnya,kata
Mantan Kabag Humas Pemkab Asahan itu, dia tidak pernah ada mendengar
keluhan dan laporan dari masyarakat sekitar yang merasa keberatan dan
terganggu dengan keberadaan kafe itu. Rahmad juga tidak tahu kafe itu
digrebek pada malam Minggu kemarin oleh Satuan Narkoba Polres Asahan.
“Bagaimana saya berani menutup paksa kafe UM itu,karena saya tidak
berkompeten meminta dan menutup paksa kafe UM. Tapi kalau untuk
mengusulkan dan merekomendasikan pada atasan yakni Bupati. Saya
kemungkinan bisa melakukannya. Namun, selagi kafe itu tidak ada yang
keberatan dan selagi dia ada memberikan kontribusi pada Pemkab Asahan
sebenarnya tidak masalah,” ujar Rahmad.(Hendri)
Short URL: http://jurnal-asahan.com/?p=297
Tidak ada komentar:
Posting Komentar