ASAHAN-SUMUT24
Pembangunan infrastruktur
diwilayah kecamatan silau laut kabupaten asahan saat ini baru mencapai 15%. belum tersentuh
pembangunan yang signifikan.Menurut suyanto,warga desa silau baru, jalan masuk
ke kecamatn silau laut,asahan yang panjangnya lebih 10km ini sampai saat ini belum
tersentuh pembangunan. Akibatnya jika musim hujan datang, jalan tersebut sangat
sulit dilalui masyarakat. Padahal jalan tersebut merupakan jalan protocol yang
dapat menghubungkan beberapa desa dan kotamadya tanjung balai.
“Saya sangat mengharapkan Pemerintah
Daerah Kabupaten asahan, mau memperhatikan pembangunan di wilayah Kecamatan
silau laut ini,sejak jaman tok adam jalan kampong kami ini begini
saja,nampaknya kami ini tidak berada dalam wilayah asahan,karena kecamatan
lainnya sudah ada kemudahan,mulai dari infrastruktur jalan yang bagus dan sebagainya.tapi daerah kami semacam
terpinggir”keluhnya
sementara itu tokoh masyarakat
Haji Safii sangat mengharapkan perhatian pemkab asahan untuk membangun jalan
protokol yang saat ini sudah seperti kubangan kerbau,sehingga menyulitkan
produksi yang dihasilkan oleh kecamatan silau laut misalnya hasil kelapa dan
kopra begitu juga ikan laut untuk diangkut ke kota menghadapi kendala
disebabkan keadaan yang seperti ini.kami juga warga asahan yang ingin keadilan
seperti bunyi pancasila ayat 5”keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.kalau begini adil apa pada kami,walhal kami tetap membayar pajak tetapi
kampung kami ini sepertinya dianak tirikan oleh pemkab asahan.daerah lain udah
maju tetapi kampung kami masih seperti zaman sebelum kemerdekaan”ungkapnya
kesal.
Pantauan sumut24,senin(14/5) jalan utama dikecamatan
silau laut sampai dengan saat ini belum mendapat perhatian yang serius dari
pemkab asahan,pasalnya jalan satu-satunya yang menghubungkan beberapa desa
sampai saat ini aspal sudah rusak parah dan tak sedikit jalan
desanya yang sama sekali belum tersentuh pembangunan.hal ini membuat aktivitas
warga desa setempat tidak berjalan maksimal.beberapa kenderaan milik warga
terpaksa harus ekstra hati-hati saat melintas mengingat jalan masih dipenuhi
batu dengan ukuran besar.
Hasnah(21)mahasiswa
UNA(universitas asahan) Warga desa silo baru
mengaku setiap harinya terpaksa harus berhati-hati melintas dijalan desa
menuju jalur utama kecamatan,pasalnya jalan yang masih berupa batu tersebut
sangat sulit untuk dilewati apalagi kalau datang hujan,selain licin,banyaknya
genangan air membuat jalan tersebut sangat membahayakan.ia mengaku sampai saat
ini pemkab asahan belum pernah melakukan pengaspalan jalan.padahal jalan
tersebut merupakan jalur ekonomi warga dimana untuk mengirimkan hasil
pertanian,petani memanfaatkan jalan tersebut untuk ke kecamatan dan kabupaten(
MATONDANG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar