SELAMAT DATANG DI BLOGG RESMI HALIM SARAGI,semoga Bermamfaat ,Salam Pergerakan !!

Selasa, 15 Mei 2012

WARGA DESA PERTAHANAN SEI KEPAYANG MENDATANGI MUI ASAHAN TERKAIT PENGAMBILAN TULANG MAYAT DARI KUBURAN ASAHAN-SUMUT24

ASAHAN-SUMUT24
Perwakilan warga desa pertahanan kecamatan sei kepayang kabupaten asahan mendatangi kantor MUI(majelis ulama indonesia)asahan guna berdialog masalah yang dihadapi oleh para warga terkait dibongkarnya tanah kuburan dan selanjutnya memindahkannya ke tempat lain di si poholan,tarutung.tapanuli yang dilakukan oleh anak almarhum.masalahnya disini adalah almarhum  mualaf sedangkan anaknya masih beragama kristen.
                    Dalam dialog tersebut hadir mewakili MUI Asahan adalah Drs.H. Imran mahdin,Mag.zainal abidin,Sag.Drs H Ruslan sirait,SH dan Drs H Mahmudin lubis dalam dialog tersebut wakil warga menceritakan kronoligisnya”almarhum pada mulanya beragama kristen dengan nama Albono sipahutar dan menikah dengan wanita yang seagamanya,dan dikaruniai anak.singkat cerita istri Albono meninggal dunia dan membuatnya sepi.selanjutnya Albono merantau dan pada tahun 1994 bertemu dengan Masdahlia Br Hutapea(islam) dan akhirnya mereka menikah dan Albono pun masuk islam dengan menukar nama M.Safii sipahutar dan setahun kemudian dikarunia seorang anak perempuan.mereka sekeluarga menetap di desa pertanahan sei kepayang asahan.
                    Pada tahun 1995 almarhum meninggal dunia dan dikebumikan di tanah perkuburan muslim sei sitot-tot dusun III desa pertahanan sei kepayang,klimaksnya pada rabu(18/4)sekitar pukul 17.00wib kuburan almarhum dibongkar seseorang .warga pun kecoh atas kejadian tersebut dan hal ini dilaporkan ke pihak muspika.
                    Diketahuilah bahwa kuburan almarhum dibongkar oleh anak perempuan almarhum yang sengaja datang dari tarutung yang masih beragama kristen,dari keterangan anak almarhum tersebut hal ini dilakukannya karena dia mendapat mimpi”atas permintaan mamaknya(telah meninggal dan beragama kristen) supaya tulang almarhum disatukan bersama tulangnya”.
                    Oleh sebab ituwarga pun merasa keberatan atas peristiwa tersebut  istri almarhum pun melaporkan pencurian tulang jenazah suaminya ke polsek sei kepayang dan sebelumnya pihak muspika telah melakukan dialog bersama,tetapi warga tak puas hati atas keputusan muspika tersebut makanya kami mengadu kepada MUI,dan nantinya kalau MUI tak  tindakan maka habislah dosa kami kepada Allah”kata jonner perwakilan warga dan juga yang menguburkan almarhum.
Kami sudah cukup sabar mengenai ini,dan jangan sampai masalah ini menimbulkan SARA makanya pihak yang terkait(Polres,MUI,Pemkab asahan)harus sikap menangani persoalan ini.kalau panas hati kami “MAU NYA KAMI BAKAR POLSEK SEI KEPAYANG NANTI”kata mereka,melihat suasana panas lantas  di sejukkan oleh anggota MUI dengan membacakan terjemahan ayat al-quran.
Menanggapi persolan ini,H Imran Mahdin dari MUI asahan mengatakan terima kasihnya kepada warga yang masih percaya pada MUI,dan kami siap menanggapi aspirasi masyarakat,disini kita akan cuba mencari kebenaran diminta kepada warga agar jangan bertindak yang dapat melanggar hukum.menurut fatwa MUI”tulang umat islam tidak boleh dipindahkan ke kuburan umat non muslim.dan pihak MUI akan memanggil istri almarhum dan pihak yang lainnya dan selanjutnya akan berkoordinasi dengan polres asahan”terang Drs.H Imran Mahdin,MAg(MATONDANG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar