SELAMAT DATANG DI BLOGG RESMI HALIM SARAGI,semoga Bermamfaat ,Salam Pergerakan !!

Sabtu, 23 Juni 2012

Kemenag Asahan ‘Sarang’ Korupsi

Tudingan Mahasiswa
KISARAN-Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Asahan dituding sebagai sarang korupsi oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa dan Pemuda untuk Asahan (KAMPUS), yang unjuk rasa, Rabu (25/4). Dalam orasinya, perwakilan mahasiswa mengungkapkan Kemenag telah melakukan pungutan liar (pungli) terhadap guru PNS dan guru honorer di bawah naungan Kemenag, ketika mengurus sertifikasi sebesar Rp200 ribu hingga Rp250 ribu. Tindakan itu dianggap sebagai bentuk korupsi.
Selain itu, oknum-oknum di Kemenag Asahan juga melakukan pemotongan dana Daftar Isian Proyek Anggaran (DIPA) di luar kewajaran, serta mewajibkan kontraktor menyerahkan dana sebesar 25 persen dari dana pekerjaan yang dianggarkan.
Koordinator unjukrasa Muhammad Ansori Hasibuan menegaskan, tindakan yang dilakukan Kemenag yang melakukan pengutipan untuk sertifikasi merupakan tindakan salah dan merupakan perlakuan korupsi.
”Jika terjadi sogok atau uang pelicin, maka para guru itu tidak mengutamakan profesi melainkan cukup menyiapkan uang memeroleh lisensi sebagai guru,” tegasnya.
Hal senada dikatakan Erwin Las Kiki. Dia bahkan menyebutkan, selama ini Kemenag diharap sebagai penjaga gawang moral agar masyarakat bermoral dan tidak melakukan perbuatan tercela, seperti tindak pidana korupsi dan sogokan.
“Kalau instansi yang diharap sebagai penjaga gawang moral tidak mampu bertahan dan malah bobol berbuat amoral, maka sudah sulit dibayangkan kondisi Asahan ke depan,” katanya.
Erwin menambahkan, mirisnya guru-guru yang dipungli oleh Kemenag dibalut istilah ikhlas beramal. Tentunya, sedikit banyaknya akan berpengaruh terhadap kinerja para guru. Mirisnya, pihak Kemenag juga melakukan pungli terhadap adanya pendirian rumah ibadah yang mengurus izin.
Kepala Kantor Kemenag Asahan Drs HM Syafii MA ketika menerima pengunjuk rasa di aula Kemenag, membantah semua tuduhan mahasiswa. Bahkan, Syafii mengumpulkan pejabat yang berada di kantor Kemenag Asahan untuk mengklarifikasi seluruh tuduhan mahasiswa.
“Ini semua pejabat maupun petugas terkait tuduhan saudara, mereka membantah semuanya,” kata Syafii.
Mendengar penjelasan Syafii, mahasiswa membubarkan diri. Hanya saja, beberapa mahasiswa menyebutkan, penjelasan pihak Kemenag tidak memuaskan.
“Boleh saja dibantah, tapi kita punya bukti dan kita laporkan ke penegak hukum,” kata Erwin salah satu orator sembari meninggalkan kantor Kemenag.
Kepala Kantor Kemenag Asahan HM Syafii MA ketika ditemui METRO menegaskan, tudingan mahasiswa tidak memiliki kebenaran. Terbukti, pejabat yang menangani berbagai tugas telah dihadirkan dan membantah semua tuduhan mahasiswa. (van)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar