Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan GOR
KISARAN - Polres Asahan
meluli Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) didesak membeberkan, hasil
audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Utara,
terkait kerugian negara atas dugaan korupsi pembangunan GOR Asahan.
Ketua Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (AMAK) Asahan Halim Saragi
didampingi Ketua Lingkar Mahasiswa Asahan (LIMA) Husni Mustofa kepada
METRO, Senin (1/10) menerangkan, bahwa diketahui unit Tipikor Polres
Asahan telah melayangkan surat permohonan ke BPKP Sumut, guna melakukan
audit mengenai pembangunan GOR yang pelaksana pembangunannya Komite
Pembangunan GOR.Sehingga, warga sudah menanti-nanti apa hasil audit. “Kita menunggu penjelsaan pihak Polres Asahan, soal hasil audit. Dan hal itu sudah lama dinanti warga,” kata Halim.
Hal senada juga disampaikan Husni Mustofa. Dia menuturkan, dalam pembangunan GOR diduga ada kerugian Negara. Soalnya, dana yang digunakan berdasarkan pada plank proyek adalah Rp Rp799.335.000.000, untuk beberapa tiang pancang yang ditanam.
Secara perhitungan kasar, dana itu terlalu besar, terlebih tiang pancang yang dipasang terkesan buatan sendiri atau tidak sesuai standar pabrik. Lebih mencurigakan, selain dana pada plank proyek. Ditemukan lagi dana yang dialokasikan ke pembangunan GOR dari APBD Asahan 2010 sebesar Rp400 juta yang dikucurkan ke Dinas PU Asahan, sesuai LKPj Bupati Asahan tahun 2011.
Dipastikan dalam hal ini akan terungkap tumpang tindih dari dana pembangunan GOR yang patut diduga menyalahi aturan. Bila kondisi keuangan tersebut disesuaikan dengan dana yang digunakan ada kemungkinan diperoleh ketidak sesuaian.
“Begitu pun, sangat ditunggu audit BPKP, dan ini yang mendorong warga Asahan ingin segera mengetahui audit dari BPKP. Harapan pada era transaparansi ini, agar polisi yang melidik kasus segera mengungkap hasil audit BPKP agar masyarakat tidak bertanya-tanya dan beropini,” kata Husni.(van)
http://www.metrosiantar.com/2012/polres-didesak-beberkan-hasil-audit-bpkp/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar